Desa Wisata Nyarai di Sumbar, Punya Ekowisata Sungai dan Air Terjun

0

pelita.online – Potensi desa wisata di Sumatera Barat bertambah satu lagi, yaitu Desa Wisata Nyarai. Desa tersebut berhasil menembus 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. “Ini adalah wisata yang berkualitas karena berbasis konservasi,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dikutip dari siaran resmi, Senin (3/4/2023).

Desa yang juga dikenal dengan Desa Wisata Salibutan Lubuk Alung ini terletak di Nagari Salibutan Lubuk Alung, kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Jarak tempuhnya tidak terlalu jauh yaitu sekitar 21 kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau, dengan waktu perjalanan darat sekitar 40 menit.

Daya tarik wisata alam Desa Wisata Nyarai

Desa Wisata Nyarai dikenal dengan ekowisata sungai karena desa ini dilintasi oleh aliran Sungai Batang Anai. Salah satu daya tarik unggulan desa ini adalah Air Terjun Nyarai yang berada di kawasan Ekowisata Nyarai. Air terjunnya memiliki lubuk atau kolam yang alami. Adapun daya tarik lainnya adalah Air Terjun Belek, Pemandian Lubuk Napa, dan Lubuak Larangan. Tempat ini merupakan salah satu konservasi ikan dari masyarakat minangkabau secara turun temurun.
Ada larangan mengambil ikan dari Lubuak tersebut sebelum waktu yang ditentukan. Jika melanggar, akan dikenakan sanksi adat. Adapun ikan yang diambil dalam waktu tertentu dibayar oleh pemborong ikan dan hasil dari penjualan ikan tersebut disumbangkan ke masjid, desa, dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan alternatif lain yang bisa dilakukan adalah Bird Watching atau kegiatan mengamati burung endemik dan satwa liar endemik.

Daya tarik wisata buatan Desa Wisata Nyarai

Tak hanya kaya akan wisata alam, Desa Wisata Nyarai juga memiliki beberapa wisata buatan unggulan, di antaranya trekking Air Terjun Nyarai, camping (berkemah) dan arung jeram di hutan, serta kegiatan Spear Fishing atau menangkap ikan menggunakan anak panah tradisional warga. Selain itu, ada pula paket wisata Mahseer Fly Fishing yang disukai oleh wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, dan Eropa. Pengelola Desa Wisata menyediakan paket wisata Mahseer Fly Fishing dengan harga mulai Rp 500.000 per orang. Wisatawan bebas memancing di Lubuak Larangan asalkan ikannya dikembalikan ke Lubuak usai ditangkap.

Paket wisata budaya Desa Wisata Nyarai

Selanjutnya, ada sejumlah paket wisata budaya yang dijual, seperti Baraja Randai, Baraja Silek Tuo Nyarai, dan Baraja Pasambahan. Silek Tuo Nyarai, atraksi silat di Nyarai juga disajikan dalam bentuk event (acara) tahunan yaitu Alek Nagari, perhelatan yang digilir per desa atau nagari untuk mempertemukan para pendekar di tiap nagari. Silek juga menjadi pembelajaran bagi pengunjung selain tentang ilmu bela diri, juga belajar kesabaran, kemandirian, ketekunan, dan melatih mental untuk menjadi kuat.

Penginapan dan toilet di Desa Wisata Nyarai

Desa Wisata Nyarai menyediakan kurang lebih 10 homestay dengan kisaran harga Rp 60.000-Rp 250.000. Rata-rata homestay menyediakan dua kamar, dengan fasilitas yang memadai. Ada juga dua kamar cottage dan satu kamar glamping (glamour camping) yang disediakan bagi para tamu yang ingin menginap sebelum trekking ke hutan atau sesudah trekking dari hutan. Salah satu homestay dari Nyarai sudah disertifikasi dan dinyatakan masuk kategori memuaskan di CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namanya Stevani Homestay. Untuk toilet pun telah tersedia di sekitar tiap spot dan tempat wisata. Melihat kekayaan ekosistem alam Desa Wisata Nyarai, Menparekraf berpesan kepada masyarakat setempat untuk senantiasa menjaga keasrian lingkungan di sekitar desa. “Jangan sampai keindahan alam yang kita jual ini justru malah tidak ramah lingkungan dan kita harapkan kita bersama-sama bisa membangun destinasi ini menjadi destinasi wisata berkelas dunia,” kata Sandiaga.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY