Diburu FBI dan Dipecat Perusahaan, Nasib Para Perusuh Capitol

0
WASHINGTON, DC - JANUARY 06: Thousands of Donald Trump supporters storm the United States Capitol building following a "Stop the Steal" rally on January 06, 2021 in Washington, DC. The protesters stormed the historic building, breaking windows and clashing with police. Trump supporters had gathered in the nation's capital today to protest the ratification of President-elect Joe Biden's Electoral College victory over President Trump in the 2020 election. Spencer Platt/Getty Images/AFP == FOR NEWSPAPERS, INTERNET, TELCOS & TELEVISION USE ONLY ==

pelita.online-Dua hari pasca-kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC yang mengguncang Amerika Serikat, foto-foto para pelaku mulai beredar dan banyak yang telah diidentifikasi, sebagian langsung dipecat oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Biro Penyidik Federal (FBI) sebelumnya meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi para pelaku atau mengirim foto dan video terkait insiden tersebut agar aktor utama bisa segera ditangkap.

Perusahaan pemasaran Navistar di Maryland mengumumkan satu karyawannya telah dipecat setelah beredar foto dia di antara para perusuh — dengan memakai kartu pengenal perusahaan.

“Meskipun kami mendukung hak karyawan untuk menyatakan kebebasan berpendapat secara damai dan legal, namun karyawan yang membahayakan kesehatan dan keselamatan orang lain tidak akan mendapat peluang pekerjaan di Navistar Direct Marketing,” bunyi pernyataan perusahaan.

Seorang pengacara asal Texas bernama Paul Davis juga kehilangan pekerjaan di Goosehead Insurance, setelah videonya muncul di media sosial yang memastikan keterlibatan dia.

“Kami semua berusaha masuk ke Capitol untuk menghentikan ini,” kata Davis dalam video tersebut.

Saat massa yang merupakan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol, Kongres sedang melakukan sidang penetapan hasil pemilihan presiden di mana Joe Biden menang telak.

Dalam unggahan berikutnya, Davis mengklaim bahwa dia hanya melakukan aksi damai dan tidak menerobos masuk ke Gedung Capitol.

“Saya mengatakan ‘berusaha masuk ke Capitol,’ maksudnya menyuarakan protes, bukan dengan cara kekerasan,” tulisnya.

Namun, hari berikutnya, perusahaan mengumumkan di akun Twitter: “Paul Davis, konsultan umum, tidak lagi dipekerjakan oleh Goosehead.”

Rick Saccone, mantan anggota DPRD Pennsylvania, menyebarkan fotonya saat berada di luar gedung Capitol. Setelah itu, Saint Vincent College tempatnya mengajar selama 21 tahun segera melakukan penyelidikan internal.

“Atas hasil investigasi, Dr Saccone akhirnya menyampaikan surat pengunduran diri dan kami terima, berlaku secepatnya. Dia tidak bisa lagi dikaitkan dengan Saint Vincent College dalam kapasitas apa pun,” kata Michael Hustava, direktur komunikasi sekolah tersebut.

Saccone mengklaim dia dan teman-temannya melakukan aksi damai. Namun, senator negara bagian Pennsylvania, Lindsey Williams, menyebarkan video lain yang sebelumnya dihapus dari laman Faebook milik Saccone.

Dalam video itu, Saccone mengatakan: “Mereka merubuhkan pagar. Kami berusaha mengusir semua orang jahat di sana dan mengusir semua RINO yang telah mengkhianati presiden kita. Kami akan usir semua dari kantor mereka.”

RINO, atau Republican in Name Only, adalah julukan bagi anggota Partai Republik yang dinilai tidak bekerja sungguh-sungguh untuk partai mereka. Oleh para pendukung Trump, julukan itu banyak disematkan kepada mereka yang berseberangan dengan presiden.

Kisah-kisah ini hanya sebagian kecil dari para pelaku kerusuhan yang mulai menerima konsekuensi baik dari penegak hukum, masyarakat, atau tempat mereka mencari nafkah.

Sumber: CNN

LEAVE A REPLY