Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental, Ada Tiga Kategori Penyebab

0

Pelita.Online – Belakangan ini masyarakat mulai peduli akan kesehatan mental yang ada dalam diri masing-masing atau orang terdekat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental juga penting diperhatikan selayaknya kesehatan fisik.

Dikutip dari jurnal psikologi Universitas Padjajaran berjudul Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental) tahun 2015, kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling memengaruhi.

Gangguan kesehatan mental bukanlah sebuah keluhan yang hanya diperoleh dari garis keturunan, tetapi bisa dari tuntutan hidup yang berdampak pada stres berlebih dan akan berdampak pada gangguan kesehatan mental yang lebih buruk.

Berbagai penelitian menunjukkan, ada hubungan antara kesehatan mental dan kesehatan fisik pada pada seseorang.

Pada individu yang menderita sakit secara fisik menunjukkan adanya masalah psikis hingga gangguan mental

Sebaliknya, individu dengan gangguan mental juga menunjukkan adanya gangguan fungsi fisiknya. Sehat dan sakit merupakan kondisi biopsikososial yang menyatu dalam kehidupan manusia.

Terdapat berbagai unsur penyebab terjadinya gangguan kesehatan mental pada seseorang.

Gangguan kesehatan mental dibagi menjadi tiga kategori penyebab yakni faktor-faktor somatogenik, psikogenik, dan sosiogenik.

1. Faktor somatogenik merupakan tingkat kematangan dan perkembangan organik dari individu misalnya cacat atau kelainan otak.

2. Faktor psikogenik meliputi interaksi ibu-anak yang tidak abnormal seperti tidak adanya rasa percaya, peranan ayah, sibling rivaly, intelegensi, hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat, kehilangan yang menyebabkan kecemasan, depresi, rasa malu atau salah, pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya, dan tingkat perkembangan emosi.

3. Faktor sosiogenik yang di dalamnya terdapat kestabilan keluarga, pola mengasuh anak, keluarga dengan ekspresi emosi tinggi atau rendah, tingkat pendapatan atau ekonomi, tempat tinggal, masalah kelompok minoritas yang berprasangka, fasilitas kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan yang tidak memedai, pengaruh rasial dan keagamaan, dan nilai-nilai yang dijadikan pedoman.

Singkatnya, kesehatan mental mencakup kesejahteraan psikologis dan sosial. Ini juga mencakup kesehatan emosional atau kemampuan untuk menyebutkan, menangani, dan mengatur emosi. (Ratna Woro Susanti).

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY