Gejala Gangguan Ginjal Akut Pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua

0

Pelita.Online – Masyarakat Indonesia kini tengah diresahkan akibat munculnya kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang ginjal anak.
Hingga saat ini, penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini telah menyerang 152 anak di Indonesia.

Penyakit ini merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba. Secara medis, penyakit ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Dokter anak konsultan nefrologi Henny Adriani menegaskan kembali bahwa gejala dari penyakit ini dimulai dari jumlah kencing anak yang menurun drastis, kemudian tidak keluar air kencing sama sekali.

Dirinya juga menjelaskan bahwa yang menarik dari kasus gangguan ginjal akut ini adalah perjalan penyakitnya yang begitu cepat dan mendadak. Selain itu, proses memburuknya penyakit tersebut juga terhitung cepat. Menurutnya, hal ini bukanlah hal yang biasa bagi mereka yang bergerak di bidang ginjal.

Kemudian, Henny juga menyebutkan gejala-gejala penyakit gangguan ginjal pada anak yang patut untuk diwaspadai orang tua.

“Anak-anak ini biasanya datang dengan riwayat demam dan diare, itu yang paling sering ya,” ucap Henny, dikutip dari video yang diunggah akun Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Selain demam dan diare, lanjut Henny, banyak juga anak yang mengeluhkan adanya gejala saluran napas seperti batuk pilek.

“Yang perlu diperhatikan terkait gangguan ginjal akut progresif atipikal ini adalah bagaimana orang tua bisa mengenali lebih dini apa yang terjadi pada anak-anak terutama gejala-gejala awal dari gangguan ginjal akut sendiri,” imbuh Henny lebih lanjut.

Henny melanjutkan, yang perlu diwaspadai oleh orang tua adalah produksi urin atau air kencing. Perhatikan jika jumlah air kencing dan juga frekuensi berkemih anak berkurang. Tak hanya itu, ia juga menganjurkan untuk memperhatikan warna air kencing.

“Segera bawa ke pusat kesehatan terdekat apabila orang tua mencurigai anaknya mengalami gejala-gejala tersebut supaya bisa cepat ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di rumah sakit,” pungkasnya.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY