Gubernur Rohidin Minta RSUD Kabupaten dan Kota di Bengkulu Miliki Laboratorium PCR

0
Petugas kesehatan beraktivitas di ruang ekstraksi laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2020). Laboratorium biomolekuler PCR tersebut berfungsi untuk melakukan uji laboratorium virus corona atau COVID-19 melalui metode tes swab dengan kapasitas 500 tes perhari. ANTARA FOTO/Moch Asim/hp.

pelita.online-

Bengkulu, Beritasatu.com – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, meminta rumah sakit umum (RSU) kabupaten dan kota agar memiliki laboratorium polymerase chain reaction (PCR) untuk mempercepat hasil pemeriksaan swab test atau tes usap Covid-19 di daerah ini.

“Saya minta agar bupati dan wali kota di Bengkulu, dapat menganggarkan dana untuk pembelian alat lab PCR guna mempercepat hasil pemeriksaan swab Covid-19. Selama ini, pemeriksaan swab masih terpusat di lab RSU Yunus Bengkulu dan kapasitasnya terbatas hanya 90 sampel setiap hari,” kata Gubernur Rohidin melalui Kepala Dinkes Bengkulu, Herwan Antoni, di Bengkulu, Sabtu (2/1/2020).

Ia mengatakan, jika seluruh RS kabupaten dan kota di Bengkulu, memiliki lab PCR, maka sampel uji swab tidak perlu lagi dilakukan di lab RSU Yunus Bengkulu, tapi dapat dilaksanakan di rumah sakit setempat. Dengan demikian, hasil uji swab di lab dapat diketahui paling lambat satu hari.

“Sekarang hasil uji swab di lab PCR RSUD Yunus Bengkulu, paling cepat diketahui dua hari karena kapasitas sampel yang diperiksa terbatas. Demikian pula tenaga yang ada di lab juga terbatas. Hal ini menyebabkan pelaksanaan uji swab Covid-19 di Bengkulu, tidak sesuai harapan,” ujarnya.

Meski demikian, pihak RSUD Yunus Bengkulu, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat keluarnya hasil uji swab dari lab PCR terhadap warga yang terindikasi terpapar virus corona atau Covid-19.

“Kita berharap benar pada tahun 2021, rumah sakit kabupaten dan kota memiliki lab PCR meski kapasitasnya terbatas, tapi paling tidak dapat mengurangi beban petugas lab PCR RSUD Yunus Bengkulu,” ujarnya.

Jika lab PCR ada di setiap rumah sakit kabupaten dan kota tersebut, maka sampel uji swab yang diuji di lab RSUD Yunus Bengkulu, akan berkurang dari yang dilaksanakan saat ini mencapai di atas 140 per hari.

“Sekarang ini, sampel uji swab yang diperiksa di lab PCR RSUD Yunus Bengkulu sebanyak 150 buah. Untuk menuntaskan pemeriksaan sampel uji swab ini petugas medis RSUD Yunus terpaksa bekerja 3 sif, yakni pagi, siang dan malam,” ujarnya.

Nakes Kurang
Hal senada diungkapkan Direktur RSUD Yunus Bengkulu, Zulkip Maulub Ritonga. Ia mengatakan, untuk memerisa sampel swabyang masuk ke RSUD Yunus dari berbagai daerah di Bengkulu, pihaknya saat ini mengalami kekurangan tenaga kesehatan (nakes).

Sebab, tenaga kesehatan yang ada sekarang hanya tiga tim. Setiap tim terdiri enam orang, dan mereka untuk melakukan pemeriksaan sampel swab yang masuk dari kabupaten dan kota mencapai ratusan sampel per hari itu, terpaksa bekerja lembur dari pagi hingga malam hari.

“Coba Anda banyangkan betapa tersiksanya mereka memakai baju hazmat dari pagi hingga malam hari untuk melaksanakan pemeriksaan sampel uji swab Covid-19 yang masuk ke lab setiap harinya. Kita sudah minta agar tenaga nakes di lab PCR ditambah, tapi sampai sekarang belum dapat direalisasikan,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Zulkip minta Pemprov Bengkulu dan Dinkes setempat untuk menyetujui nakes yang bertugas memeriksa sampel uji swab di RSUD Yunus Bengkulu, ditambah sesuai kebutuhan sebanyak 16 orang.

“Saya yakin jika nakes di lab PCR RSUD Yunus Bengkulu, ditambah 16 orang lagi, maka proses pemeriksaan sampel swab di lab akan semakin lancar dan cepat. Dengan demikian, uji swab paling lambat dalam satu hari hasilnya sudah dapat diketahui,” ujarnya.

Selain itu, dengan adanya penambahan nakes sebanyak 16 orang itu, maka petugas lab PCR RSUD Yunus Bengkulu, tidak perlu lagi bekerja lembur dari pagi sampai malam. Dengan demikian, fisik mereka tidak terlalu terkuras, seperti terjadi sekarang ini.

Karena itu, pihak RSUD Yunus Bengkulu berharap betul agar nakes di lab PCR RSUD Yunus ditambah pada tahun ini sesuai kebutuhan sebanyak 16 orang. Penambahan nakes ini dilakukan agar proses pemeriksaan sampel swab di lab PCR RSUD Yunus Bengkulu semakin cepat, lancar dan efektif.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY