Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok ke Level Terendah Sepanjang 7 Bulan Terakhir

0

Pelita.Online – Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Rabu (7/9/2022) mengalami penurunan terendah dalam 7 bulan terakhir. Pergerakan harga minyak dibayangi oleh kondisi ekonomi global yang berpotensi mengalami resesi. Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent menetap di level 88 dollar AS per barrel, atau anjlok 5,2 persen. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terjun 5,69 persen, atau 81,94 dollar AS per barrel.

Analis PVM Stephen Brennock mengatakan, harga minyak turun lebih dari 4 dollar AS pada perdagangan Rabu ke level terendah sejak Rusia menginvasi Ukraina. Selain itu, kekhawatiran permintaan yang dipicu oleh risiko resesi juga membayangi harga minyak. Pun demikian dengan data perdagangan China yang suram. “Momok resesi melemahkan permintaan di seluruh dunia, terutama di Barat. Ini menunjukkan, situasi semakin dekat dengan dampak inflasi yang melonjak, begitupun kenaikan suku bunga yang menyebabkan penurunan konsumsi,” kata Stephen Brennock.

Lembaga pemeringkat kredit Fitch pada hari Selasa mengatakan bahwa penghentian pipa Nord Stream 1 telah meningkatkan kemungkinan resesi di zona euro. Sementara itu, Bank Sentral Eropa secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunganya secara tajam dalam pertemuan yang dijadwalkan pada hari Kamis, dan disusul oleh pertemuan Federal Reserve AS pada 21 September. Data ekonomi yang lemah dari China di tengah kebijakan ketat Zero-Covid-19 juga menambah kekhawatiran permintaan negara tirai bambu tersebut. Berdasarkan data bea cukai, impor minyak mentah negara itu pada Agustus turun 9,4 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, perdana menteri baru Inggris, Liz Truss, pada hari Rabu mengungkapkan keinginannya untuk pasokan ekstraksi minyak dan gas dari Laut Utara yang lebih banyak. Di sisi lain, pergerakan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh ancaman dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan semua pasokan minyak dan gas jika batas harga minyak diberlakukan terhadap sumber daya energi Rusia. Seperti diketahui, Uni Eropa mengusulkan untuk membatasi pasokan gas Rusia, yang ,ama hal ini meningkatkan risiko penjatahan di beberapa negara terkaya di dunia musim dingin ini. Sebelumnya, Analis juga sudah memperkirakan pasokan minyak akan cukup ketat pada kuartal terakhir tahun ini.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY