Ideologi Bangsa Dinilai Penting Untuk Lawan Terorisme

0

Jakara, Pelitaonline.id – Dewan Harian Nasional (DHN) mengingatkan kembali pentingnya ideologi bangsa yang kuat untuk melawan paham terorisme di Indonesia.

“Tugas paling berat adalah menjaga semangat juang 1945 untuk melawan penjajahan modern dan paham terorisme,” kata Ketua Umum DHN, Jenderal Purnawirawan TNI Yasno Sudarto di Gedung Joeang 45, Jakarta, Sabtu (19/3).

Dalam diskusi tersebut ia menyebutkan bahwa idealisme Indonesia sedang diserang oleh terorisme gaya baru, di mana akibatnya adalah target runtuhnya perekonomian.

Dewan Harian Nasional sendiri merupakan lembaga pemerintah nondepartemen yang difungsikan untuk menjaga semangat dan nilai juang 1945.

Sementara itu, Ketua MUI Baharun, mengatakan bahwa terorisme memanfaatkan pemaknaan terhadap jihad, padahal makna jihad sendiri tidak menempatkan pada perlawanan yang antikemanusiaan.

“Teroris itu membawa ideologi jihad atas dasar agama Islam, padahal itu bukan, itu adalah kejahatan, jihad jangan dimarginalkan maknanya, itu adalah kejahatan versi teroris,” katanya.

Jihad sendiri pertama adalah menundukkan hawa nafsu dan amarah, ia menjelaskan, hal tersebut justru disebut jihad besar. “Jangan bicara jihad itu untuk menundukkan pemimpin dzolim, tundukkan dulu diri sendiri, itu perintah Nabi,” tegasnya.

Orang beriman ia sebutkan, harus memberi rasa aman dan tenang kepada orang lain, bukan ancaman.

Majelis Ulama Indonesia juga menjelaskan bahwa lebih mudah menangkal jaringan radikal yang lahir dari dalam negeri daripada ajaran yang datang dari luar negeri.

“Untuk menangkal dari luar negeri, tidak bisa hanya MUI, itu harus terintegrasi dari semua lembaga dan perlu melibatkan banyak peran dari negara, itu harus diperhatikan, ” katanya.(an/zul)

LEAVE A REPLY