KPK Dalami Pengumpulan Uang dari Eksportir Benur untuk Edhy Prabowo

0
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka setelah ditangkap di Bandara Soekarno Hatta terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster. SP/Joanito De Saojoao.

pelita.online-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar pemilik PT Dua Putra Perkasa, Suharjito mengenai pengumpulan uang suap yang akan diberikan kepada Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan. Hal ini dilakukan tim penyidik saat memeriksa Suharjito sebagai tersangka kasus dugaan suap izin ekspor benih bening lobster atau benur, pada Jumat (8/1/2021) kemarin. Suharjito merupakan tersangka pemberi suap kepada Edhy Prabowo.

“Penyidik masih mendalami terkait dengan dugaan persiapan dan pengumpulan sejumlah uang yang akan diberikan kepada tersangka EP (Edhy Prabowo) melalui timnya,” kata Plt Jubir KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Sabtu (9/1/2021).JUGA

Selain Suharjito, dalam mengusut kasus ini, tim penyidik juga memeriksa Mohamad Tabroni. Dalam pemeriksaan pada Jumat (8/1/2021) itu, tim penyidik mencecar Tabroni soal kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang dititipkan oleh Ainul Faqih, staf anggota Komisi V DPR dari Fraksi Gerindra Iis Rosita Dewi yang juga istri Edhy Prabowo, Eshy Prabowo. Kartu ATM itu yang kemudian digunakan Edhy dan Iis untuk berbelanja sejumlah barang mewah di Amerika Serikat. Ainul sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.

“Tabroni dikonfirmasi mengenai dugaan penitipan kartu ATM milik Tersangka AF (Ainul Faqih) kepada saksi yang untuk selanjutkan diberikan kepada tersangka EP dan nantinya penggunaan kartu ATM tersebut, di antaranya untuk pembelanjaan berbagai barang mewah di Amerika Serikat,” kata Ali.

Diketahui, KPK telah menetapkan Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan bersama dua stafsusnya Safri dan Andreau Pribadi Misata; pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK) bernama Siswadi; staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan bernama Ainul Faqih; dan Amiril Mukminin ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait izin ekspor benur. Sementara tersangka pemberi suap adalah Chairman PT Dua Putra Perkasa Pratama (PT DPPP), Suharjito.

Edhy Prabowo dan lima orang lainnya diduga menerima suap dari Suharjito dan sejumlah eksportir terkait izin ekspor benur yang jasa pengangkutannya hanya dapat menggunakan PT Aero Citra Kargo.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY