Kutipan dari Pidato di Pasar Klewer – Bagian 2

0

Pidato Presiden Soeharto di Pasar Klewer memang fenomenal. Pidato itu menjadi rujukan perumusan Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Rencana Pembangunan Lima Tahun. Berikut beberapa kutipan pernyataan Pak Harto dalam pidato tanpa teks itu.

Tentang masyarakat adil dan makmur

  • “Masyarakat adil dan Makmur—sebagaimana berulang-ulang saya katakan—hanya bisa terwujud bilamana kita melakukan serangkaian pembangunan dalam segala bidang. Dan menurut keyakinan saya, masyarakat adil dan makmur ini benar-benar akan terwujud bilamana kita bisa mengembangkan dan bisa membangun industri dan agraria yang seimbang. Industri dan pertanian yang seimbang…Kita melaksanakan pembangunan dalam bidang pertanian dan industri yang mendukungnya; artinya industri yang mendukung pertanian.”

Tentang pengelolaan utang

  • “Kita mempunyai beban yang tidak ringan mengenai utang yang telah kita pikul bersama sebagai warisan dari keadaan-keadaan yang dahulu. Kita diwarisi dengan US$ 2,5 miliar sebagai utang. Tidak sedikit. Tiap tahun kita harus membayar US$ 200 juta. Dan ini tidak mungkin sekarang kita bayar. Dan oleh karena itu, kita berjuang dan berdiplomasi.”
  • “Sekarang timbul kekhawatiran rakyat, bisakah kita membayar utang ini? Apakah tidak akan membebani generasi yang akan datang? Saya jawab dengan tegas: dapat! Tidak perlu dengan ragu-ragu.”
  • “Yang penting, yang perlu kita perhatikan itu adalah, jangan berulang seperti yang sudah-sudah. Setiap utang itu harus kita pergunakan untuk membangun; jangan untuk konsumsi; apalagi untuk mercu-mercusuaran…semua utang ini kita pergunakan untuk membangun. Tidak ada sedikit pun yang kita pergunakan untuk rutin. Apalagi untuk membeli senjata bagi Angkatan Bersenjata. Tidak sama sekali! Semuanya kita pergunakan untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan.”

Tentang keamanan dan ketertiban

  • “Kita akan bisa menyelesaikan tahap demi tahap dengan lancar dan aman kalau syarat keamanan dan ketertiban itu bisa tercapai; kalau persatuan dan kesatuan bangsa itu tetap bisa kita bina. Karena hanya dengan keamanan, persatuan, dan kesatuan,  kita bisa melaksanakan, bisa menentukan rencana dan pelaksanaan program-program pembangunan.”
  • Oleh karena itu, saya tidak bisa mengerti akhir-akhir ini dilontarkan suara yang lantang: setelah Pemilihan Umum, kalau tidak memuaskan, akan berjihad. Berarti akan menimbulkan kekacauan dan pemberontakan. Sedangkan kita mengetahui bahwasannya keamanan dan persatuan mutlak harus kita bina.”
  • “Demi kepentingan keamanan, demi kepentingan daripada pembangunan, demi kepentingan daripada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, tak ada jalan lain bagi rakyat bersama-sama dengan ABRI-nya harus menghadapi jihad tersebut dengan jihad pula, agar supaya benar-benar pembangunan kita ini bisa dilaksanakan.”

LEAVE A REPLY