Luhut Dinilai Cocok Nahkodai PB PASI

0
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Diplomasi Maritim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/2/2019). Acara tersebut untuk memperluas pandangan antara pembuat kebijakan, akademisi, dan komunitas diplomatik mengenai tujuan pemerintah Indonesia dalam bidang maritim. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.

Pelita.online – Sekjen Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung menilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) figur yang cocok untuk memimpin PB PASI periode 2021-2025.

Hal itu dikatakan menjelang Musyawarah Nasional (Munas) PASI yang akan digelar di Jakarta, 25 Januari 2021 mendatang. PB PASI pun tengah menghadapi tantangan besar saat ini.

“Dalam pemilihan bakal calon ketua umum PB PASI, Tim Penjaringan memang menerapkan dua pola pemilihan. Pertama, menampung figur yang mencalonkan diri secara langsung dan figur yang diperoleh dengan cara melakukan pendekatan. Nah, pak LBP itu salah satu figur yang didapat melalui pendekatan dan beliau pun bersedia dipilih dalam Munas PB PASI,” kata Tigor Tanjung ketika dihubungi pada Senin (18/1/2021).

Dalam memilih calon pangganti almarhum Bob Hasan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi calon ketua umum PB PASI. Hal ini terkait dengan keinginan PB PASI menjadikan olahraga atletik go publik sehingga bisa memasuki era industri seperti cabang olahraga lain, apalagi saat ini tengah pandemi covid-19 dan para atlet wajib menjaga imunitas dengan tetap berolahraga dengan protokol kesehatan yang ketat.

“PB PASI sudah harus go publik. Makanya, kita mencari figur yang tepat. Karena, sudah tidak bisa lagi diterapkan pola pembinaan seperti yang dilakukan Pak Bob Hasan dimana semua kebutuhan dana dalam pembinaan atletik baik di tingkat pusat maupun daerah ditanggungnya. Maklum, Pak Bob Hasan saat itu menempatkan dirinya sebagai bapak yang selalu siap memenuhi kebutuhan anaknya. Biarlah pola yang dilakukan Pak Bob Hasan sebagai sejarah dan mencatatnya sebagai bapak atletik Indonesia,” jelas dia.

Kriteria pertama, kata Tigor, figur yang duduk harus memiliki kemampuan dalam menggerakkan pembinaan atletik di seluruh daerah. Kedua, bisa melibatkan pemerintah dalam menjalin hubungan dengan negara lain untuk kepentingan pembinaan atletik Indonesia. Ketiga, punya hubungan baik dengan pemerintah.

“Cabor atletik yang cukup banyak memperebutkan medali itu sudah saatnya lebih dikembangkan di berbagai daerah. Makanya, daerah-daerah harus dipacu melakukan pembinaan dengan tidak lagi mengandalkan PB PASI. Begitu juga keterlibatan pemerintah dalam mendorong pembinaan atletik mutlak sangat dibutuhkan. Dan, saya yakin sosok pak LBP yang sudah pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Forki mampu menggerakan daerah dan menjadikan atletik menuju era industri,” ungkap Tigor.

Namun saat ditanya bagaimana upaya PB PASI menjadikan cabang olahraga atletik go publik, Tigor menjawab, “Kita sudah menyiapkan berbagai program dalam upaya menjadikan cabor atletik sebagai olahraga industri ke depan. Salah satunya dengan cara menjadikan cabor atletik sebagai pilihan olahraga orang tua bagi anak-anaknya seperti yang terjadi pada cabang sepakbola, renang dan olahraga lainnya. Dengan demikian, atletik bisa go publik,” tutupnya.

Diakui juga karya yang ditinggalkan (alm) Bob Hasan terhadap kemajuan prestasi atletik Indonesia sungguh luar biasa. Dari belakang layar, beliau menciptakan nama-nama besar seperti Purnomo Yudhi, Suryo Agung, hingga Lalu Muhammad Zohri.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY