Mahasiswa IAIN Bone Tewas Usai Diksar Mapala, Komnas HAM: Usut Tuntas!

0

Pelita.online – Mahasiswa di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Irsan (19) tewas karena diduga mengalami kekerasan saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pencinta alam (mapala). Komnas HAM menyebut kejadian itu merupakan tindak pidana pembunuhan.

“Bukan pelanggaran HAM tetapi tindakan pidana pembunuhan,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).

Beka meminta kepolisian setempat untuk menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas. Serta mengadili pelaku seusai dengan hukum yang berlaku.

“Polisi harus segera menangani dan menindaklanjutinya sesuai prosedur hukum yang berlaku di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Beka juga meminta Kemendikbud untuk mengevaluasi secara menyeluruh kegiatan mahasiswa di kampus. Apalagi kegiatan yang berpotensi adanya kekerasan dan menjatuhkan korban.

“Saya kira Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus melakukan evaluasi total terkait masih banyak kekerasan di dalam kegiatan kemahasiswaan, apalagi mendatangkan korban nyawa,” ucapnya.

Sebelumnya, Irsan merupakan Prodi Hukum Tata Negara (HTN) IAIN Bone. Dia tewas usai mengikuti acara Diksar Mapala dengan sejumlah luka di tubuhnya.

Polisi menduga adanya kekerasan dalam kegiatan itu yang dilakukan oleh para senior selaku pendamping. Kini ada 5 orang panitia yang ditetapkan sebagai tersangka. Kelimanya masih dalam pemeriksaan intensif.

“Sejauh ini sudah lima orang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Ardy Yusuf saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (17/3).

Polisi belum membeberkan nama-nama tersangka. Namun para tersangka disebut berstatus panitia dalam acara diksar mapala tersebut.

“Tersangka berstatus panitia. Peran mereka melakukan kekerasan seperti menendang atau memukul yang menyebabkan korban menderita kesakitan pada perutnya,” jelas Ardy.

Sementara, pihak kampus enggan gegabah mengambil kesimpulan atas kasus itu. Rektor IAIN Bone Prof Nuzul akan terlebih dahulu mendengarkan penjelasan dari semua pihak soal kasus ini.

“Saya selaku rektor turut berbelasungkawa atas meninggalnya mahasiswa kami yang baru masuk semester 2 ini,” kata Nuzul saat diwawancara di kampusnya, Selasa (16/3).

Nuzul mengatakan Irsan meninggal 3 hari setelah diksar. Setelah itu, kata Nuzul, Irsan lalu sakit.

“Artinya kita cuma tidak mau katakan jika meninggalnya itu tidak ada hubungannya dengan diksar itu. Kan selama 3 hari itu baik-baik saja sama teman-temannya, saya dengar itu bahkan sempat bakar-bakar ikan. Lalu kemudian katanya sakit,” kata Nuzul.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY