Mufti Yerusalem Serukan Pertahankan Masjid Al Aqsa

0

Pelita.Online –  Imam Masjid Al Aqsa dan Kepala Komisi Tinggi Islam di Yerusalem Sheikh Ekrima Sa’id Sabri menyerukan pertahanan Masjid Al Aqsa menyusul peningkatan serangan Israel. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip di MEMO, Mufti Agung Yerusalem itu mengatakan pendudukan Israel telah mengubah kota Yerusalem menjadi pangkalan militer dan meningkatkan tindakan provokatif terhadap jamaah Masjid Al Aqsa.

“Polisi pendudukan Israel memperketat pembatasannya terhadap warga Palestina, sementara itu mereka membuka pintu lebar-lebar bagi para pemukim Yahudi untuk menodai Masjid Al Aqsa,” kata Sheikh Sabri.

Mufti menunjukkan peningkatan serangan Israel membuktikan penduduk Yahudi berencana mendominasi situs suci dan memaksakan kedaulatannya di atasnya. Berdasarkan laporan pers lokal, puluhan pemukim Yahudi Israel rutin ‘menodai’ masjid suci dengan menggelar ritual keagamaan mereka setiap pagi dan sore hari.

Di saat para pemukim Yahudi bebas keluar-masuk Masjid Al Aqsa, jamaah Muslim justru mendapatkan pembatasan sangat ketat oleh pasukan Israel. Pemukim Yahudi di sekitar Al Quds juga kerap menyerbu masjid dan melakukan tindakan provokatif yang memicu terjadinya bentrokan dengan warga Palestina.

Sebelumnya, Mufti Agung Yerusalem Sheikh Ekrima Sabri mengatakan pasukan Zionis telah menghancurkan setidaknya 500 makam di dekat komplek Masjid Al-Aqsa. Dalam pidatonya di sebuah simposium tentang langkah-langkah rezim Israel untuk menghancurkan kuburan Muslim dan Yudaisasi, Sheikh mengaku kecewa atas sikap komunitas internasional yang memilih diam atas agresi Israel ini.

“Rezim berencana membangun taman alkitabiah di sana dan menghancurkan jejak Muslim dan menyebarkan tulang belulang mereka,” kata Sheikh yang dikutip di ABNA.

Ulama yang vokal dalam membela kemerdekaan Palestina ini mengatakan langkah-langkah Israel untuk menghancurkan pemakaman Yusufiya, salah satu makam tertua di Yerusalem adalah sebuah agresi terang-terangan terhadap Muslim. Pemakaman tersebut merupakan tempat bersemayamnya tubuh para tokoh Muslim, ulama, pemimpin, dan pejabat yang dihormati dalam sejarah.

“Jika seorang Muslim menyerang pemakaman Yahudi, seluruh dunia akan memprotes, namun orang-orang Yahudi sekarang menghancurkan kuburan kami. Pihak berwenang Israel telah menodai kuburan Muslim selama beberapa dekade, termasuk melalui penggalian, pekerjaan penggalian yang menemukan tulang, dan proyek konstruksi di mana kuburan pernah berdiri,” ujarnya.

sumber : republika.co.id

LEAVE A REPLY