NASA Rancang Pakaian Astronaut ke Bulan Seharga Rp4,2 Triliun

0

Pelita.Online – NASA sedang merancang pakaian luar angkasa baru untuk misi manusia di Bulan pada tahun 2024. NASA telah menginvestasikan lebih dari US$300 juta atau Rp4,2 triliun (kurs Rp14.260) untuk membuat baju yang dinamakan exploration extravehicular mobility unit (xEMU).

Pakaian antariksa xEMU terdiri dari hampir setengah lusin komponen berbeda dan dapat memiliki hingga 16 lapisan. Sebelum dipakai di Bulan, xEMU akan diuji di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Melansir CNN, salah satu komponen utama xEMU adalah garmen pendingin. Pakaian itu juga memiliki tabung yang mengedarkan air di sekitar tubuh astronot untuk mengatur suhu tubuh dan menghilangkan panas berlebih saat mereka melaksanakan misi.

Setiap pakaian antariksa memiliki sistem pendukung kehidupan portabel, yang mencakup tangki air untuk pakaian pendingin, sistem pembuangan karbon dioksida dan banyak lagi, menurut NASA. Komponen itu juga mencakup sistem radio dua arah sehingga para astronot dapat berkomunikasi.

Pakaian antariksa yang digunakan selama misi Apollo dinilai kurang fleksibel dibandingkan yang sekarang.

Kurator program luar angkasa internasional dan pakaian antariksa di Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Nasional Smithsonian Institution, Cathleen Lewis mengatakan pakaian antariksa itu adalah pesawat ruang angkasa bagi astronaut. Butuh waktu berjam-jam untuk dipakai dan membutuhkan bantuan dari orang lain.

“Tujuan dari pakaian antariksa pada dasarnya adalah sebagai pesawat ruang angkasa berbentuk manusia yang memungkinkan manusia untuk secara mandiri mengeksplorasi dan melakukan pekerjaan di luar pesawat ruang angkasa atau stasiun ruang angkasa,” ujar Lewis.

Salah satu bagian penting dari xEMU adalah sarung tangan. Itu adalah salah satu bagian paling rumit dari pakaian antariksa, dan seringkali menjadi sumber keluhan terbesar yang dimiliki astronot tentang pakaian mereka.

XEMU telah dikembangkan sejak empat tahun terakhir. NASA juga telah menguji lusinan komponen dan menimbang kelebihan dan kekurangan setiap opsi.

Salah satu pengembang xEMU, Richard Rhodes menyampaikan tantangan terbesar untuk pakaian Artemis (misi mausia di Bulan setelah Apollo) adalah memastikan mereka dioptimalkan untuk eksplorasi bulan.

Dia berkata pakaian itu harus cukup ringan untuk mendukung misi bulan dan cukup kuat untuk melindungi astronaut saat bekerja di lingkungan bulan yang sangat berbahaya.

Ada ribuan bagian yang digunakan untuk membuat pakaian antariksa Artemis, dan mereka berasal dari seluruh Amerika Serikat. Beberapa bagian bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk dibangun, tetapi NASA sedang berupaya mempersingkat durasinya.

Pakaian antariksa juga akan mendapatkan beberapa peningkatan untuk misi bulan terbaru. Unit mobilitas ekstravehicular saat ini dan masa lalu, istilah teknis untuk pakaian antariksa NASA, memungkinkan gerakan minimal pada pinggang, pinggul, atau pergelangan kaki.

Pasalnya, para astronaut dalam misi Artemis perlu memiliki lebih banyak mobilitas sehingga mereka dapat menjelajahi medan kasar Bulan.

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY