Penampakan Alat Antigen Bekas Sebelum Dicuci untuk Dipakai Lagi ke Pasien

0

Pelita.online – Polisi menetapkan lima tersangka dugaan kasus penggunaan alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu. Alat tes antigen bekas itu didaur ulang dengan cara dicuci.

Dalam foto yang diterima, plastik-plastik bungkus alat tes antigen tampak sudah dibuka. Alat bekas pakai tersebut lantas di masukan bertumpuk ke dalam kantong plastik berwarna kuning.

Ketika alat sudah didaur ulang, terlihat alat antigen bekas tersebut tampak dibungkus rapih. Selain itu, alat antigen bekas ini disatukan menjadi beberapa pack.

Para tersangka mengaku alat itu didaur ulang dengan cara dicuci pakai alkohol. Kapolda Sumut Irjen Panca Putra menanyakan kebenaran peristiwa itu pada tersangka PM selaku Business Manager Laboratorium Kimia Farma Jl Kartini Medan.

Tidak hanya PM, Panca juga mewawancarai beberapa tersangka lainnya soal peran masing-masing. Salah satu tersangka lalu menjelaskan tata cara mereka mendaur ulang alat tes antigen tersebut.

“Caranya itu yang macem cotton buds yang kami bilang brush itu kita bersihkan dengan alkohol 75 persen. Itu kita bersihkan dengan cara tisunya kita basahin dengan alkohol terus dilap pada kapasnya,” kata salah satu tersangka, SR, saat pers rilis di Mapolda Sumut, Kamis (29/4/2021).

Penampakan alat antigen bekas sebelum didaur ulangPenampakan alat antigen bekas sebelum didaur ulang Foto: Dok. Polda Sumut

SR mengaku dalam hal ini tugasnya membawa alat antigen bekas dari Bandara Kualanamu ke Laboratorium Kimia Karma di Jalan Kartini, Medan. Lalu dia juga ikut mendaur ulang brush tersebut. Setelah bersih dan dikemas kembali, dia lantas membawa barang itu ke Bandara Kualanamu.

“Tugas saya dalam hal ini, tugas saya membawa alat antigen yang di daur ulang sama yang membersihkan. Iya (dari bandara ke Lab Kimia Farma terus usai dibersihkan dibawa kembali ke bandara),” ujar SR.

SR mengaku mendaur ulang brush (stick) itu bersama tersangka lainnya. Dia mengaku hal itu dilakukan atas perintah PM selaku pimpinannya.

“PM (yang menyuruh),” ujar SR.

Selain para tersangka, polisi menghadirkan tiga petugas yang melakukan tes swab antigen. Sejauh ini ketiganya pun masih menjadi saksi.

Ketiganya lalu diperintahkan untuk menjelaskan cara pengambilan swab tersebut. Lalu, mereka diminta untuk membedakan mana alat yang baru dan bekas.

“Bedanya yang baru sama yang bekas itu adalah kalau yang baru dia masih bersegel. Artinya, itu dia sama sekali tidak ada sobek sedikit pun. Tapi kalau yang bekas dia cuma ditempel dengan double tape, tapi sampingnya nggak,” sebut petugas itu.

Mereka mengaku stik (brush) didapat dari kurir yang mengantarkan ke Kualanamu. Mereka menyebut cara melakukan tes dengan alat baru atau bekas itu sama.

“Diantar sama kurir. Salah satu pelaku ke Kualanamu. Sama (caranya). Baru (reagen-nya),” ujar petugas itu.

Mereka juga mengaku selama ini ada pasien yang hanya dicolokkan alat itu ke hidung namun tidak diperiksa. Hal ini dilakukan karena ada perintah dari salah satu tersangka.

“Pernah (tidak diperiksa). Dimasukin ke tabung, kalau ramai itu tidak di-running, tidak dijalankan ke stiknya itu. Saya awalnya masuk memang seperti itu SOP-nya, tapi setelah lama kerja di sana saya dilarang buat seperti itu. Sama salah satu dari mereka,” ucapnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY