Penjualan Rumah Subsidi Diperkirakan Hanya 60% dari Target

0

Pelita.online – Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah menyampaikan, di masa pandemi Covid-19 ini, para pengembang anggota Apersi menghadapi tekanan yang cukup berat.

Dari target 210.000 unit rumah yang dibangun pada tahun ini, diperkirakan yang akan terserap hanya sekitar 60%. Anggota Apersi sendiri saat ini fokus pada pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah atau rumah-rumah subsidi.

“Banyak pengembang yang mengalami kegagalan di dalam pengelolaan perumahan. Sehingga teman-teman membutuhkan insentif dan stimulus dari pemerintah. Apalagi kita adalah pengembang rumah yang fokus pada rumah subsidi, sehingga kita perlu perhatian baik dasi konsumen maupun pengembang,” kata Junaidi Abdillah dalam acara Economic Outlook 2021 sesi “Membangkitkan Industri Properti” yang terselenggara atas kerja sama Berita Satu Media Holdings dengan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk, Rabu (25/11/2020).

Dari sisi konsumen, Junaidi mengatakan konsumen rumah subsidi membutuhkan banyak hal dari sisi kemudahan proses hingga stimulan pendapatan. Sedangkan dari sisi pengembang, perlu ada penyelamatan dari sisi kemampuan produksi atau membangun.

“Para pengembang saat ini membutuhkan perhatian dari para mitra kerja, baik dari sisi pembiayaan, perizinan, pajak, dan kemudahan lainnya,” kata Junaidi.

Junaidi berharap akan ada perbaikan di tahun 2021. Ia juga menaruh harapan yang besar pada UU Cipta Kerja yang saat ini dalam proses penyusunan aturan pelaksananya.

“Kita berharap akan ada percepatan dan memotong birokrasi dari sisi proses. Kita berharap UU Cipta kerja ini segera dilaksanakan, sehingga teman-teman bisa eksekusi lebih cepat lagi dan turut serta dalam percepatan penyediaan perumahan,” kata Junaidi.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY