Penyebab Kecelakaan Truk Maut di Bekasi, KNKT: Pengemudi Terdistraksi saat Salah Ambil Jalan

0

Pelita.Online – Kecelakaan tunggal truk terjadi di Jalan Sultan Agung KM 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menginvestigasi kendaraan truk trailer yangmenyebabkan kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III Bekasi itu. Investigator senior KNKT Ahmad Wildan menyebutkan kecelakaan tunggal truk terjadi salah satunya karena pengemudi terdistraksi saat dia salah jalan. “Seharusnya (dia) masuk ke Tol Bekasi Barat, tapi justru ke arah Kranji. Masuk ke jalanan yang padat, sementara kendaraan yang dia bawa besar dengan muatan melebihi kapasitasnya,” tutur Wildan kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Menurut Wildan, hal ini lah yang pada akhirnya mengganggu kemampuan kesadaran situasional atau situational awareness pengemudi dan berujung ketidakmampuan dalam mengambil keputusan. Hal itu, kata Wildan, terungkap saat KNKT mewawancarai pegemudi truk tersebut. Pada saat itu, kata WIlda, pengemudi tidak mampu menjawab kenapa menggunakan gigi tujuh di jalan menurun. Pasalnya, Wildan meyakini pengemudi trailer manapun tidak akan menggunakan “gigi kelinci” pada sebuah jalanan menurun dengan muatan penuh. Pada saat itu, kata Wildan, pengemudi hanya menjawab tidak tahu. “Ini cukup menjelaskan dia mengalami lost of situational awareness, kehilangan kemampuan memahami sekitar, sehingga berakibat keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kompetensi dia sesungguhnya,” tutur Wildan Menurut Wildan, dalam lingkungan operasional transportasi yang dinamis, banyak keputusan yang harus diambil dalam ruang dan waktu yang sempit.

Hal ini, kata Wildan, tergantung pada situasi yang dinamis dan analisis terhadap lingkungan yang juga harus terus diperbaharui atau up-to-date.

Situational awareness bukan sekedar pendapat teoritis, namun dapat mengarah kepada ketidakmampuan membuat keputusan (decision making) dan tindakan yang tidak sesuai. Setidaknya, kata Wildan, terdapat tiga kegiatan yang tercakup di dalam situasional awareness , yaitu persepsi atau mengamati, memahami secara komprehensif, dan memproyeksikan apa yang terjadi ke depan. “Pembuatan keputusan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kinerja transportasi, terutama dalam mencegah tindakan yang dapat menyebabkan kecelakaan,” kata Wildan.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman mengatakan, truk itu mengalami kecelakaan saat persneling terhenti di gigi tiga. “Kami duga kecepatannya masih di atas 60 km per jam, ini masih kami duga,” kata Latif di lokasi. Latif mengatakan, truk itu awalnya hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte. “(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte,” kata Latif. Akibatnya, ada 30 orang yang menjadi korban kecelakaan tersebut, 10 di antaranya dilaporkan meninggal.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY