Penyidikan Terhambat, Keluarga Pendeta Yeremia Tolak Autopsi

0

Pelita.online – Penyidikan kasus terbunuhnya pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September 2020 di Hitadipa, Intan Jaya, Papua yang diduga melibatkan keterlibatan oknum aparat terancam mandek. Hal ini setelah keluarga dan pengacara korban menolak dilakukan autopsi.

“Penyidik Polda Papua saat ini sedang bernegoisasi dengan pihak keluarga karena info terakhir yang kami dapatkan, mereka menolak dilaksanakan autopsi karena kedokteran forensik RS Bhayangkara Makassar mengharapkan autopsi di Mimika, sehingga (jenazah) diterbangkan ke Mimika,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (11/11/2020).

Menurut Awi, jika autopsi dikerjakan di tempat kejadian perkara (TKP), situasi ana tidak kondusif. Apalagi Tim Pencari Fakta Gabungan (TPGF) ditembak saat berada di sana. Padahal autopsi akan memakan waktu, sebab tim harus memulai dengan penggalian kubur, proses autopsi, hingga kembali memakamkan.

“Ini masalah dalam penyidikan. Bagaimana kita bisa menentukan sebab-sebab kematian kalau tidak ada autopsi. Apakah karena (meningggal) tertembak atau karena apa. Besok Wakapolda Papua akan ke Mimika untuk bicara langsung dengan Bupati Intan Jaya. Kasus ini masih ditangani Polri,” jelas Awi.

Dugaan adanya aparat yang terlibat disampaikan TGPF saat melakukan investigasi di lapangan. Mereka telah melakukan wawancara terhadap 45 saksi dan juga mendatangi TKP di Distrik Hitadipa, Intan Jaya sebagai tempat terbunuhnya Pendeta Yeremia.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY