Perusahaan Milik Keluarga Riady Ini Jual Saham Multipolar Rp 292,5 Miliar

0

Pelita.Online – PT Inti Anugerah Pratama, salah satu perusahaan milik keluarga Riady, diketahui telah menjual 650 juta lembar saham PT Multipolar Tbk. (MLPL) atau sebesar 4,4 persen dari total saham. Transaksi senilai Rp 292,5 miliar oleh pemegang saham pengendali perseroan itu dilakukan pada Senin, 7 Juni 2021.

Laporan atas perubahan kepemilikan saham dalam PT Multipolar Tbk. tersebut disampaikan ke Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan pada Selasa, 8 Juni 2021.

Di dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Multipolar Agus Arismunandar itu disebutkan, transaksi penjualan saham Multipolar terjadi pada 3 Juni 2021 dengan harga Rp 450 per saham.

Dalam surat itu disebutkan bahwa tujuan transaksi adalah sebagai divestasi langsung, tanpa penjelasan rinci. Setelah transaksi, jumlah kepemilikan saham Inti Anugerah Pratama di Multipolar berkurang dari semula 11,43 miliar saham menjadi sebanyak 10,78 miliar saham.

Inti Anugerah Pratama dimiliki oleh James Riady dan Stephen Riady dari Grup Lippo. Perusahaan tersebut kini menggenggam mayoritas atau 78,08 persen saham dari Multipolar.

Adapun pemegang saham dari Inti Anugerah Pratama yang merupakan perusahaan berstatus penanam modal asing (PMA) adalah PT Trijaya Utama Mandiri dan Fullerton Capital Limited perusahaan asal Hong Kong yang masing-masing memiliki 60 persen dan 40 persen.

Saham MLPL sempat melonjak pada Senin lalu, 7 Juni 2021, hingga akhirnya Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk melakukan suspensi terhadap saham emiten Grup Lippo itu pada hari berikutnya. Pada awal pekan ini, harga saham MLPL berada di level Rp 675 atau melejit hingga 100 poin atau 17,39 persen, atau naik 41,21 persen dalam sepekan terakhir.

Penghentian saham MLPL ini dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. BEI juga mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Dalam satu bulan terakhir, saham MLPL tercatat sudah disuspensi oleh otoritas bursa dua kali. BEI sebelumnya juga melakukan suspensi saham MLPL pada Kamis, 20 Mei 2021, setelah mengalami penguatan harga yang signifikan.

Adapun tahun ini Multipolar berencana mentransformasi bisnis yang berorientasi pada teknologi dan digital. Perseroan sempat mengucurkan investasi ke platform edukasi teknologi Ruangguru hingga Rp 700 miliar.

Pada awal April 2021 lalu, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek lewat anak usahanya, PT Pradipta Darpa Bangsa, telah membeli sebagian saham emiten PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Multipolar yang merupakan pemegang saham pengendali MPPA ini melaporkan bahwa saat itu tak hanya anak usaha Gojek tapi juga Panbridge Investment Ltd., dan Threadmore Capital Ltd ikut membeli total 11,9 persen saham Matahari Putra Prima.

Sumber : Tempo.co

LEAVE A REPLY