Petrus Kasihiw Janji Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Bintuni

0

Pelita.online – Calon bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw dan Matret Kokop berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan, perekonomian masyakat, dan penanganan pandemi virus corona atau Covid-19. Salah satunya, dengan menaikan bantuan program padat karya dari Rp 1 miliar menjadi Rp 2 miliar di 28 distrik jika kembali terpilih.

Hal itu disampaikan calon pasangan nomor urut dua tersebut dalam debat Pilkada Teluk Bintuni dengan tema “Membangun Kabupaten Teluk Bintuni Sejahtera dalam Harmoni Keberagaman”, pada Jumat (27/11/2020).

“Kemudian, bantuan modal usaha dari Rp 5 miliar per tahun menjadi Rp 10 miliar, bantuan keagamaan, bantuan rumah rakyat minimal 500 unit,” kata Petrus dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (29/11/2020).

Selain itu, Petrus menyatakan, terdapat juga program paket pedesaan dan perkotaan untuk pengusaha asli Papua dan pengusaha lokal. “Dan beasiswa tambahan untuk siswa dan mahasiswa berprestasi,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, pasangan nomor urut satu Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy (AYO) mengatakan, apabila terpilih akan memberikan pendidikan dan kesehatan gratis, serta peningkatan pendidikan keagamaan yang lebih ketat.

Kemudian, dalam memajukan perekonomian Bintuni, pasangan AYO akan membangun kerja sama masyarakat adat dan kearifan lokal tanpa merusak lingkungan. Program unggulan yang mereka tawarkan adalah dengan membangun ekowisata pada hutan mangrove di Kabupaten Teluk Bintuni.

“Kita akan melestarikan mangrove dengan merehabilitasi hutan yang mati. Kemudian, kita akan membangun cottage yang ramah lingkungan. Tujuannya adalah menjadi mangrove nomor satu di dunia dan berguna untuk warga Bintuni,” kata Ali Bauw.

Pernyataan tersebut langsung disanggah pasangan Petrus Kasihiw dan Matret Kokop atau pasangan PMK2. Petrus menyangkan program tersebut lantaran kawasan mangrove Teluk Bintuni merupakan cagar alam. Dengan demikiam biota yang ada dalam kawasan mangrove Teluk Bintuni tidak boleh diotak-atik. “Ini cagar alam yang tidak boleh diotak-atik,” kata Petrus.

Kemudian, mengenai pendidikan dan kesehatan gratis saat ini sudah berjalan. “Dan kedepan tinggal ditingkatkan lagi,” Petrus Kasihiw.

Sementara terkait penanganan Covid-19, Petrus Kasihiw dan Matret Kokop menegaskan, bakal meningkatkan program-program yang telah berjalan dengan baik saat ini. Menurutnya, peningkatkan berbagai program perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pandemi gelombang kedua.

“Teluk Bintuni yang tadinya zona merah turun. Jumlah pasien Covid-19 yang tadinya 600 orang lebih, sekarang tinggal 17 orang,” katanya.

Untuk meningkatkan penanganan pandemi, Petrus menyatakan pihaknya akan menggratiskan biaya swab dan rapid test. “Kemudian kami juga membangun posko screening (orang yang keluar masuk Bintuni),” katanya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY