PLN Patahkan Bantahan Jokowi Soal Kenaikan Daya Listrik, Netizen: Kabinet Punya Grup WA yang Ga Ada Beliau

0

Pelita.Online – Demi mendukung program mendatang, yaitu penggunaan kompor listrik dalam konversi LPG 3 kilogram, PT PLN (Persero) bakal menaikkan daya listrik masyarakat.

Daripada kompromi kekecewaan rakyat lebih mendominasi, lantaran peralihan ini dinilai terlalu buru-buru dan berdampak besar pada keterjangkauan akses listrik bagi rakyat menengah ke bawah.

Bukan hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya juga kena getah dari kebijakan PLN terbaru ini.

Pasalnya, pada 20 September 2022, sekitar tiga hari lalu, Jokowi tegas menyatakan bahwa penghapusan listrik 450VA itu merupakan informasi yang keliru.

Dia bahkan lantang berkata bahwa pemerintah tidak pernah mengeluarkan mandat, untuk menjadikan pengguna listrik 450VA beralih jadi pelanggan daya 900VA.

“Tidak ada penghapusan untuk 450 VA, juga tidak ada perubahan dari 450VA ke 900VA. Tidak ada! Nggak pernah kita bicara mengenai itu,” kata Jokowi, saat ditemui usai peresmian Tol Cibitung – Cilincing di Gerbang Tol Gabus, Kabupaten Bekasi, Selasa, 20 September 2022.

“Ya saya sampaikan, tidak ada! Subsidinya untuk yang 450 tetap. Jangan sampai nanti yang di bawah (rakyat) resah gara-gara statement itu,” ujarnya lagi.

Sontak video Jokowi yang mengeluarkan pernyataan itu viral di antara ramainya pemberitaan PLN terkait kenaikan daya listrik.

Warganet di Twitter bahkan sindir Jokowi sambil berkelakar bahwa pemerintah kemungkinan besar punya grup WhatsApp tanpa Presiden RI, sehingga keterangannya selalui bertolak belakang.

“Jangan-jangan aslinya jokowi ga tau apa-apa soal apa yang terjadi di pemerintahan, ada grup Wasap yang ga ada beliaunya,” ujar akun Twitte @ain****ozi.

“Kayanya kabinet punya grup Whatsapp yang gada dianya deh,” timpal lainnya di akun @Irsa*****aldy.

“’tidak ada penghapusan daya listrik!’. Memang betul tidak ada “penghapusan”. Karena kalimatnya dirubah jadi “ditingkatkan!”. Eeaa!!!! Jebakan batman,” ujar yang lain, @Ari****4z.

Sementara itu, kendati tak menjelaskan rincian besaran daya, Kementerian ESDM melalui Plt Dirjen Ketenagalistrikan, Dadan Kusdiana telah menkonfirmasi kenaikan daya itu.

Dadan mengatakan bahwa kebijakan ini terbit supaya setiap rumah dapat mengoperasikan kompor listrik ke depannya.

Alhasil, pemerintah berencana mengganti Miniatur Circuit Breaker (MCB) meteran listrik pelanggan dnegan daya 450VA agar kompatibel bersama kompor listrik dengan listrik 1.000 watt.

Di lain kesempatan, Dirut PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, terdapat penghematan biaya sekitar Rp8.000 per kilogram gas LPG, dari tiap kilogram gas LPG yang dikonversi ke kompor listrik.

“Tentu saja dengan adanya potensi penghematan ini diharapkan dapat mengubah dari yang tadinya menggunakan energi impor menjadi energi domestic,” ucap dia.

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY