Polisi Periksa 3 Pejabat Damkar Depok soal Aduan Sandi Whistleblower

0

Pelita.online – Polresta Depok ikut mengusut kasus dugaan korupsi Dinas Damkar Depok yang diembuskan oleh salah satu petugasnya, Sandi. Hari ini, 3 saksi, salah satunya Kabid Pengendalian dan Operasional Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos, diperiksa polisi.

“Iya cuma klarifikasi dulu,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, saat dikonfirmasi soal pemanggilan Welman Naipospos dan 2 saksi lainnya, Kamis (15/4/2021).

Sementara itu, Made belum mau bicara banyak soal penyelidikan dugaan korupsi Damkar Depok ini. Dia hanya mengatakan pemanggilan 3 personel Damkar ini terkait viral di media sosial.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu (klarifikasi) masalah yang viral itu ya, kita mintai keterangan yang viral itu,” ucapnya.

Pantauan detikcom, Welman Naipospos dan 2 orang lainnya keluar dari ruangan Reskrim Polres Depok pada pukul 16.03 WIB. Mereka semua tak ingin berbicara banyak perihal kedatangannya ke Polres Metro Depok.

“Ke kantor aja, ke kantor aja nanyanya. Iya (datang ke Polres untuk) klarifikasi,” ucap seorang personel Damkar.

Sebelumnya, Sandi buka suara terkait adanya dugaan korupsi di lingkup internal Dinas Damkar Depok. Polresta Depok juga telah memanggil Kadis Damkar Depok Gandara untuk dimintai klarifikasi.

“Beliau memang datang ke kita, ke Polres, beliau diundang klarifikasi,” kata Kasubbag Humas Polres Metro Depok, AKP Ely, saat dihubungi, Selasa (13/4).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Ely mengatakan pihaknya memang kini tengah menyelidiki persoalan dugaan penggelapan Dinas Damkar Depok yang sempat viral di media sosial tersebut. Meski demikian, dia belum bisa memastikan pemanggilan Kadis Damkar Gandara apakah itu berkaitan dengan penggelapan atau bukan.

“Kalau masalah diselidiki memang tugasnya Polres untuk menyelidiki, makanya itu masih kita dalami artinya saya konfirmasi kembali kalau untuk beliau datang ke sini memang diundang ke sini, terkait hal apa, belum tahu soal apa,” ucapnya.

Untuk diketahui, awal mula dugaan korupsi di internal Damkar Depok mencuat setelah Sandi membongkarnya di media sosial. Dugaan korupsi tersebut dibongkar dengan melakukan aksi protes di Balai Kota Depok. Aksi itu kemudian viral.

Sandi membawa poster bertulisan ‘Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan!!!’. Ada juga poster ‘Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi Dinas Pemadaman Kebakaran Depok #StopKorupsiDamkar’

Salah satu dugaan korupsi yang diungkap Sandi ialah pengadaan sepatu pada 2018. Menurut Sandi, sepatu yang diterima oleh dia dan rekan kerja ini tidak sesuai dengan spesifikasi.

Sandi mengatakan ada dugaan pemotongan terkait insentif mitigasi dan penyemprotan disinfektan. Seharusnya, setiap petugas mendapatkan insentif Rp 1,7 juta, tapi yang diterima hanya Rp 850 ribu.

Dia mengaku menerima ancaman berupa desakan untuk mengundurkan diri hingga diberi surat peringatan (SP) oleh atasannya seusai aksinya itu. Dia juga mengaku dijutekin.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY