PPKM Dicabut, Aplikasi PeduliLindungi Berubah jadi Bank Data Kesehatan 2024 Mendatang

0

Pelita.Online – Usai pemerintah mencabut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan aplikasi PeduliLindungi akan diubah menjadi bank data kesehatan.

Sebagaimana diketahui pada Jumat, 30 Desember 2022 lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan aturan terkait kegiatan PPKM resmi diberhentikan.

Aturan tersebut pun sudah tertuang di dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 50 dan 51 tahun 2022.

Untuk itu penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat umum pun sudah tidak diberlakukan lagi.

Kendati demikian Budi menjelaskan aplikasi PeduliLindungi nantinya akan menjadi platform Satu Sehat, yang berisikan data terkait kesehatan individu termasuk imunisasi anak.

“Nanti PeduliLindungi kita transformasikan ke platform Satu Sehat, dimana teman-teman yang punya bisa pakai, fungsinya bukan hanya vaksin dan scanning saja, tapi bisa tahu imunisasi anak yang sudah kita pakai apa saja, cek darah laboratorium, general check up, sampai video, CT scan, MRI masuk,” ujar Budi sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa 3 Januari 2022.

Tidak hanya terkait data kesehatan saja, nantinya dalam platform Satu Sehat pun, data pembelian obat di apotek akan masuk dalam aplikasi tersebut.

Bagi yang memiliki smartwatch, data milik individu yang tersimpan di dalamnya, bisa langsung dibagikan kepada dokter.

“Misalnya pakai Apple atau Samsung Watch sudah langsung terintegrasi dan jadi milik individu, sekarang kan dimiliki fasilitas kesehatan. Nanti jadi milik individu, sehingga kalau dia sakit bisa share data ke dokter dan dokter bisa lihat record-nya seperti apa, wah rajin lari nih, jantungnya sehat, tapi beli obat di apotek untuk sakit perut,” ujarnya.

Dengan kemudahan berbagi data di platform Satu Sehat pun, diharapkan menjadi langkah mudah bagi para dokter untuk mengetahui lebih cepat penyakit dari pasien.

“ini bisa digunakan oleh Pemda, Dinas Kesehatan, untuk memahami population health, kesehatan populasi di level desa, kecamatan, kabupaten kota, sehingga intervensinya lebih pas, spesifisik berbasis data, efektif dan efisien,” ujarnya.

Satu Sehat pun rencananya bisa mulai dipakai pada tahun 2024 mendatang.

“Akhir 2023 selesai, semua terintegrasi dan tahun 2024 tinggal memanfaatkan saja,” kata Budi.

Selain itu Budi menegaskan, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan sistem berbasis elektronik melalui platform  Satu Data Indonesia, yang isinya mengenai data kesehatan, keuangan sosial dan sumber daya alam.

“Kami adalah subsektor, dibuat sistem teknologi namanya “Satu Sehat” bagian dari Satu Data. Kami diberikan deadline sampai 2023 agar semua fasilitas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, laboratorium, harus terintegrasi datanya ke Satu Sahat supaya bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY