Profil Dan Brown, Pernah Putus Asa dalam Menulis Sebelum Berhasil Membuat Karya Fenomenal

0

Pelita.Online – Sebagian dari kita pasti tidak asing dengan nama Dan Brown. Seorang penulis atau pencipta tulisan tentang misteri atau thriller. Di balik kesuksesannya sekarang, ternyata ia pernah hampir mengalami kegagalan dan keputusasaan dalam dunia menulis. Untuk lebih lanjut, simak cerita perjalanan Dan Brown melalui Artikel ini ya gais!

Latar Belakang Dan Brown

Dan Brown mempunyai nama asli yaitu Dan Gerhard Brown, lahir pada 22 juni 1964 di Exeter New Hampshire. Ia merupakan putra sulung dari tiga bersaudara yang satunya berprofesi sebagai guru matematika dan satunya berprofesi sebagai musisi internasional.

Penulis cerita thriller ini lahir dari pasangan Connie Brown dan Ricard G Brown. Dalam dunia Pendidikan ia mengenyam pendidikannya dengan mengambil sarjana yaitu di Philips Exeter Academy pada tahun 1982 dengan program studi Matematika. Kemudian, setelah lulus, ia melanjutkan pascasarjananya di Amherst Collage.

Setelah itu, ia memutuskan untuk pindah ke Spanyol di tahun 1986 dan disanalah ia mendapatkan gelar doktornya.

Kemudian Dan Brown menikahi Blythe yang kemudian Namanya berubah menjadi Blythe Brown pada tahun 1997. Namun, pernikahan tersebut kandas dan mereka berpisah di tahun 2019.

Sebelum ia menjadi novelis, ia merupakan seorang penyanyi, musisi, dan pencipta lagu. Lagu-lagunya juga cukup terkenal dimana-dimana, salah satunya yang berjudul Beat of My Heart dan Where are the Heroes.

Nama Dan brown terkenal karena penulis novel yang bergenre thriller disebabkan oleh novelnya yang berjudul The Da Vinci Code dan berhasil difilmkan sebagai film thriller dari Amerika Serikat pada tahun 2006.

Film The Da Vinci Code disutradarai oleh Ron Howard dan naskahnya ditulis kembali oleh Akiva Goldsman. Film tersebut dibintangi oleh beberapa aktor dan artis ternama yaitu Tom Hanks, Audrey Tautou, Paul Bettany, Jean Reno, dan Alferd Molina.

Perjalanan Karier Dan Brown di Dunia Menulis

Untuk menjadi penulis yang sukses, tidak luput dari kegagalan dan perjuangan. Begitu juga Dan Brown, ia juga mengalami sebuah lika-liku untuk mencapai kesuksesannya.

Awalnya dikabarkan Dan Brown tidak memiliki cita-cita untuk menjadi penulis. Dia memulai kariernya di bidang musik. Namun, karena ia merasa kariernya tersebut tidak ada perkembangannya, maka akhirnya ia memutuskan untuk beralih ke dunia tulis.

Dan akhirnya ia menerbitkan buku pertamanya yang berjudul 187 Men to Avoid dan dilanjutkan dengan buku selanjutnya yang berjudul The Bald Book tetapi ia menggunakan nama samaran.

Akan tetapi kedua bukunya tersebut gagal di pemasaran, dan sedikit yang mengenali bukunya itu. Tetapi, ia tetap tidak menyerah begitu saja, ia selalu mencari ide-ide untuk tetap menulis buku, dan ia yakin pasti suatu saat bukunya akan terkenal serta banyak yang menyukai karya-karyanya.

Setelah berusaha mencari ide-ide untuk tulisannya, akhirnya ia menemukan genre tulisan untuk dirinya yaitu sebagai penulis yang menceritakan tentang sebuah misteri atau novel thriller.

Dan Brown bisa menemukan warna atau genre tulisannya, karena yang seperti kita ketahui ia merupakan lahir dari keluarga pendidik, maka cara didik orang tuanya lebih terarah dan tegas. Seperti yang diceritakan, ketika natal, umumnya anak-anak dengan mudah untuk mendapatkan hadiah, berbeda dengan Dan Brown, ia justru harus memecahkan kode rahasia dari orang tuanya, jika bisa menjawab, maka ia akan mendapatkan hadiah.

Dengan pengalaman yang ia rasakan itu, ia menjadi terbiasa dengan teka-teki atau kode rahasia, maka akhirnya ia memilih untuk menjadi seorang penulis novel thriller atau misteri yang umunya memang yang bergenre thriller dan misteri pasti memiliki teka-teki yang harus dipecahkan.

Setelah ia memutuskan untuk menulis novel thriller, maka novel pertamanya berjudul Digital Fortress. Akan tetapi, sama seperti tulisan sebelumnya, novel ini tidak laris dipasaran dan hilang begitu saja bagaikan ditelan bumi.

Setelah karyanya yang ketiga ini, ternyata ia memiliki perasaan putus asa dan hampir saja meninggalkan dunia menulis dan kembali ke dunia musisi.

Karena rasa keputus asaannya, ia akhirnya rehat sejenak dari dunia menulis dan waktu rehat tersebut ia gunakan dengan membaca kembali lirik-lirik lagu yang pernah ia tulis dan akhirnya ia menemukan inspirasi dari lagunya yang berjudul Angels & Demons dan membuatnya untuk menulis novel kembali.

Berikut syair lagu Dan Brown yang membuatnya tidak meninggalkan dunia mistis:

Angels and demons/ Speak my name/ They sing to me at night / I could swear / They sound the same / They fight an endless fight / And I never know / What fate might bring / When angels and demons sing.

(Malaikat dan Iblis / menyebut namaku / mereka menyanyi padauk di malam hari / aku berani sumpah / mereka bersuara lagi / mereka memperjuangkan pertarungan yang tiada akhir / dan aku tak pernah tahu / bagaimana nasib / ketika para malaikat dan iblis bernyanyi //).

Setelah kembali menulis akhirnya ia menulis novel dari judul lagu yang menjadi inspirasinya tadi dengan judul Angels and Demons pada tahun 2000. Namun, novelnya ini gagal menarik pembaca.

Namun ia tetap tidak patah semangat, ia kembali menerbitkan novel baru dengan judul  Deception Point pada tahun 2001, namun tetap saja novel tersebut gagal menarik pembaca.

Pada akhirnya, setelah kegagalan berkali-kali, salah satu karyanya sukses membuatnya menjadi seorang penulis banyak novel terlaris nomor satu. Karyanya yang membuat ia menjadi sukses yaitu novel yang berjudul The Da Vinci Code.

Novel ini telah menjadi salah satu novel terlaris sepanjang masa serta menjadi bahan perdebatan intelektual di antara pembaca dan cendekiawan. Novel-novel Brown juga sudah diterbitkan dalam 56 bahasa di seluruh dunia dengan lebih dari 200 juta eksemplar yang dicetak.

Saat ini, novel thriller terbarunya  yang tidak kalah popular yaitu berjudul Origin, yang mengeksplorasi dua pertanyaan mendasar umat manusia: Dari mana kita berasal? Kemana kita akan pergi?. (Mefi Septiandini)

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY