Ragam Langkah Bank DKI Antisipasi Serangan Ransomware dan Hindari Kejadian BSI

0

Pelita.online – Serangan siber ransomware dikabarkan membuat layanan BSI kacau balau. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkonfirmasi adanya serangan terhadap sistem IT BSI. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Direktur Utama BSI Hery Gunardi beserta timnya pada Ahad, 7 Mei 2023.

“Ada serangan, saya bukan ahlinya. Disebutkan ada tiga poin apalah itu, sehingga mereka down hampir satu hari,” ujar Erick Thohir, Rabu, 10 Mei 2023.

Serangan virus malware ini menyebabkan layanan BSI terganggu sejak Senin, 8 Mei 2023. Akibatnya, para nasabah BSI mengeluh lantaran tak dapat menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mobile banking. Beberapa nasabah kecewa dengan bank milik pemerintah itu.

Demi menghindari hal serupa, Bank DKI melakukan beberapa langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak menimpa Bank DKI.

Tingkatkan keamanan dan komunikasi

Direktur Utama PT Bank DKI Fidri Arnaldy menyebut, pihaknya akan meningkatkan keamanan dan komunikasi kepada nasabah. Tujuannya untuk mencegah serangan siber seperti yang menimpa BSI.

“Kami wajib memberikan layanan terbaik dengan terus meningkatkan komunikasi yang baik dengan tingkat kehati-hatian, apa yang harus dilakukan oleh nasabah dengan media info Bank DKI,” kata dia saat dihubungi, Jumat, 12 Mei 2023, dilansir dari ANTARA.

Demi mencegah kejadian ini terjadi pada Bank DKI, Firdi menuturkan, perusahaannya sudah memiliki pusat kontrol atau command center yang dilengkapi standar keamanan industri keuangan.

Dia mengklaim, Bank DKI menyiapkan keamanan siber dengan infrastruktur teknologi informasi dan sistem tata kelola terkini. “Command center (pusat kontrol) Bank DKI memonitor seluruh sistem dan termasuk untuk keamanan siber,” ujarnya.

Monitor seluruh sistem

Fidri mengatakan command center Bank DKI memonitor seluruh sistem untuk menjamin keamanan siber. Tujuannya, mengantisipasi serangan siber ransomware.

Monitor seluruh sistem

Fidri mengatakan command center Bank DKI memonitor seluruh sistem untuk menjamin keamanan siber. Tujuannya, mengantisipasi serangan siber ransomware.

“Mengadopsi standard security sesuai industri keuangan dengan infrastruktur teknologi informasi, sistem dan tata kelola yang terkini,” kata dia kepada Tempo, Jumat, 12 Mei 2023.

Dalam menjalankan command center, Bank DKI turut menggandeng stakeholder di luar Bank DKI. “Semuanya bersinergi dengan mitra kerja. Namun, kita yang jadi leader-nya,” ujarnya.

Dirut Bank DKI itu enggan menyebutkan siapa saja stakeholder yang terlibat dalam menjaga sistem perbankan itu dari risiko serangan siber.

Heru Budi: Bank DKI dapat antisipasi serangan siber

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons isu PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI yang dikabarkan terkena serangan siber ransomware. Menurut dia, PT Bank DKI dapat mengantisipasi serangan siber pada sistem perbankan.

“Tadi sudah lapor di lantai 8 Suryo Pranoto Bank DKI memiliki command center antara lain yang bisa mengantisipasi itu,” kata Heru saat ditemui di Gedung Learning Center PT Bank DKI, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Mei 2023.

Heru Budi tidak merincikan bagaimana command center Bank DKI bekerja untuk menghindari serangan siber ransomware, sehingga kejadian BSI tidak dialami bank milik Jakarta itu.

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY