Ridwan Kamil Buka Suara Soal Pendapat Wagub Uu Ruzhanul Ulum yang Sebut Poligami Sebagai Solusi Atasi HIV AIDS

0

Pikiran-Rakyat – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan pribadi sang Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum yang menyebutkan poligami adalah solusi untuk mengatasi penularan HIV AIDS.

Sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa menikah akan menjauhkan diri dari zina yang terbukti membawa banyak keburukan, salah satunya yakni HIV AIDS.

Bukan tanpa alasan hingga pernyataan Wagub Jabar tersebut menjadi sorotan menyusul informasi tentang tingginya kasus HIV AIDS di Kota Bandung.

dari Antara, tercatat 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama 1991-2021, 11 persen di antaranya merupakan ibu rumah tangga yang suaminya melakukan hubungan badan dengan PSK.

Adapun 414 atau 6,9 persen kasus di antaranya terjadi di kalangan mahasiswa.

Melalui akun Twitter pribadinya, Ridwan Kamil mengoreksi berita dan pemahaman masyarakat yang selama ini beredar.

414 kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah akumulasi data selama 30 tahun: 1991-2021, bukan data dalam satu tahun,” kata Ridwan Kamil.

Ia juga menegaskan bahwa program untuk mendeteksi dan menangani kasus ini sudah digencarkan di Jawa Barat.

Adapun pendapat pribadi Pak Wagb Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat,” ujarnya menyambung.

Selanjutnya, Ridwan Kamil menyebutkan delapan upaya yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan Infeksi Menular Seksual di Jawa Barat, di antaranya:

1. Melakukan skrining dini tes HIV AIDS pada populasi kunci (wps, lsl, waria, penasun), ibu hamil pasien TB, Warga Binaan Pemasyarakatan.

2. Melakukan perluasan layanan konseling tes HIV, layanan perawatan dukungan dan pengobatan.

Adapun pendapat pribadi Pak Wagb Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat,” ujarnya menyambung.

Selanjutnya, Ridwan Kamil menyebutkan delapan upaya yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan Infeksi Menular Seksual di Jawa Barat, di antaranya:

1. Melakukan skrining dini tes HIV AIDS pada populasi kunci (wps, lsl, waria, penasun), ibu hamil pasien TB, Warga Binaan Pemasyarakatan.

2. Melakukan perluasan layanan konseling tes HIV, layanan perawatan dukungan dan pengobatan.

3. Melakukan peningkatan kapasitas petugas puskesmas dalam pengembangan layanan test and treat.

4. Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran ibu hamil yang dites HIV, sifilis, dan hepatitis.

5. Melakukan pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten atau kota.

6. Melakukan pemantauan Viral Load bagi ODHA untuk melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA.

7. Melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV.

8. Melakukan kegiatan pemetaan populasi kunci untuk mendapatkan gambaran estimasi populasi kunci.

Itulah solusi yang dijelaskan oleh Ridwan Kamil, menanggapi isu yang beredar tentang penularan HIV AIDS di Jawa Barat.***

Sumber : Pikiran-Rakyat.Com

LEAVE A REPLY