Ridwan Kamil soal Kereta Cepat: Dioperasikan Penuh Juni 2023

0

Pelita.Online – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal beroperasi penuh pada Juni 2023.
“Uji coba satu set saat summit G20 di November, dan kemudian berbagai tes dilakukan setelahnya sampai nanti saat dioperasikan penuh di Juni 2023,” ungkap Emil, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya, Selasa (9/8).

Ia mengatakan saat ini 11 set lokomotif dan gerbongnya telah selesai dikerjakan dari pabriknya di Qingdao China. Rangkaian kereta tersebut pun sedang dalam perjalanan menuju Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal beroperasi penuh pada Juni 2023.
“Uji coba satu set saat summit G20 di November, dan kemudian berbagai tes dilakukan setelahnya sampai nanti saat dioperasikan penuh di Juni 2023,” ungkap Emil, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya, Selasa (9/8).

Ia mengatakan saat ini 11 set lokomotif dan gerbongnya telah selesai dikerjakan dari pabriknya di Qingdao China. Rangkaian kereta tersebut pun sedang dalam perjalanan menuju Jawa Barat.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menargetkan KCJB dapat menjalani tes dinamis pada November 2022 atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation (GOA) Level 1, serta memiliki rancangan yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut.

Nantinya, kereta cepat ini melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun.

“Waktu tempuh Jakarta – Bandung hanya membutuhkan waktu 36-45 menit. Sebelumnya membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan,” ujar Budi.

Meski demikian, nyatanya pembangunan KCJB yang berlangsung sejak 2016 ini, awalnya ditargetkan bisa selesai dan dioperasikan pada 2019. Namun, rencana ini mundur dan diperkirakan baru rampung pada 2023 nanti.

Mundurnya operasi kereta cepat ini disebabkan pemerintah pada 2020 menghentikan seluruh pembangunan proyek dan fokus pada penanganan covid-19.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung baru kembali dilaksanakan pada pertengahan 2021 setelah kasus pandemi mulai mereda di tanah air.
Selain itu, pembangunan proyek ini pun mengalami pembengkakan biaya. Saat ini biaya diperkirakan pembangunan tembus US$7,9 miliar atau Rp118,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).

Padahal, dalam proposal penawaran yang disampaikan pemerintah China pada 2015 lalu, Negeri Tirai Bambu menawarkan biaya pembangunan proyek yang hanya US$5,13 miliar. Dengan demikian, terjadi pembengkakan biaya proyek KCJB maksimal sebesar US$1,9 miliar atau Rp28,5 triliun.

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY