Rupiah Balik Menguat Tapi Dibayangi Pelemahan, Ini Faktornya

0

Pelita.Online – 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Jumat, 29 Oktober 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.160 per dolar AS pada pagi ini.

Di pasar spot, hingga pukul 09.50 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.168 per dolar AS. Menguat 0,03 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.172.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.199 per dolar AS, melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.184 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, perbaikan sentimen ini dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral di beberapa negara maju yang akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya.

“Keputusan kebijakan Bank of Japan dan European Central Bank (ECB), yang akan diturunkan di kemudian hari,” kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden dikabarkan juga telah menyampaikan kerangka kerja versi terbaru dari agenda ekonomi negara tersebut dengan nilai sebesar US$1,75 triliun kepada Kongres Demokrat.

Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan, pelaku pasar keuangan mencermati data inflasi Indonesia yang diperkirakan meningkat pada Oktober 2021. Ini dipicu permintaan yang meningkat.

“Peningkatan tersebut mengikuti pola musiman, serta didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan dan tarif jasa transportasi,” tegasnya.

Beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga di antaranya cabai merah, minyak goreng, daging ayam, dan cabai rawit.  Selain itu juga berasa dari biaya transportasi.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim mengatakan, mata uang rupiah masih akan terus berfluktuasi namun bisa ditutup melemah akibat ketidakpastian global di rentang Rp14.150-14.200.

sumber : viva.co.id

LEAVE A REPLY