Rusia Dalang di Balik Aksi Pembakaran Al-Qur’an? Ini Faktanya

0

Pelita.Online – Rusia dituding harus bertanggung jawab atas insiden pembakaran Al-Qur’ran yang terjadi di Swedia. Pernyataan tersebut diberitakan oleh Media Swiss, yang menilai peran Rusia adalah untuk menyabotase tawaran keanggotaan di NATO.

Wartawan Swedia Chang Frick membayar aktivis sayap kanan Denmark, seorang warga negara Swedia, Rasmus Paludan untuk membakar Al-Quran di depan umum, dekat kedutaan Turki di Stockholm. Ia disebut berafiliasi dengan saluran berita Kremlin, Russia Today (RT).

Protes yang berlangsung pada hari Sabtu menyebabkan reaksi di Turki dan menyebabkan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan Ankara untuk tawaran keanggotaan NATO.

“Media Swedia menyatakan bahwa Moskow berada di balik pembakaran Alquran, menggunakan Frick, yang telah bekerja sebagai pekerja lepas untuk RT dan anak perusahaannya Ruptly,” tulis i24 News dikutip Sabtu (28/1/2023).

Secara rinci, dijelaskan media tersebut, hal ini terkait biaya permohonan izin demonstrasi Paludan. Frick diketahui adalah tokoh yang melakukan pembayaran.

“Paludan membenarkan kepada media bahwa ide membakar Alquran itu diajukan kepadanya oleh Frick. Dia juga menjamin kerusakan yang dialami Paludan akibat protes ini akan ditanggung,” lapor i24 News lagi.

Frick sendiri dikenal pro-Rusia. Ia merupakan pemilik situs berita Nyheter Idag dan presenter saluran SD Riks yang dibiayai oleh partai Demokrat Swedia.

Frick mengkonfirmasi pembayaran Paludan. Meski begitu, pria yang menyangkal memiliki hubungan dengan RT sejak 2014, mengklaim dia tidak percaya bahwa protes tersebut telah membahayakan aplikasi NATO Swedia.

“Jika saya, dengan membayar 320 kroner sebagai biaya administrasi kepada polisi, menyabotase aplikasi, itu mungkin sangat goyah sejak awal,” katanya.

“Dalam kasus khusus ini, saya mendukung kegiatan semacam ini terkait Turki dan Erdogan,”ujarnya lagi.

Pembakaran Al-Quran yang dilakukan Paludan membuat protes di sejumlah negara. Terbaru seruan memboikot produk Swedia, seperti IKEA, Volvo, H&M, juga datang akibat insiden itu.

sumber : cnbcindonesia.com

LEAVE A REPLY