Rusia Usir Wakil Dubes AS

0
NEW YORK, NEW YORK - FEBRUARY 17: Dozens of pro-Ukrainian activists and Ukrainian Americans rally outside of the United Nations (UN) as world leaders gather there to discuss the increasing tension with Russia over its military build-up on Ukraine's border on February 17, 2022 in New York City. The U.S. Secretary of State, Antony Blinken, made an unscheduled appearance at a U.N. Security Council meeting to discuss the situation in Ukraine on Thursday. Spencer Platt/Getty Images/AFP == FOR NEWSPAPERS, INTERNET, TELCOS & TELEVISION USE ONLY ==

Pelita.Online –  Rusia telah mengusir Wakil Duta Besar Bart Gorman yang bertugas di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Moskwa. Seperti dilaporkan RT, Kamis (17/2/2022), pengusiran itu dilaporkan RIA Novosti dan TASS yang mengutip misi Amerika.

Bart Gorman, yang telah menjabat sebagai wakil duta besar, diminta untuk meninggalkan negara itu, klaim mereka. Sementara Kedutaan AS menyatakan kepada kantor berita bahwa Washington sedang mempertimbangkan tanggapan balasan.

Gorman adalah diplomat karier AS yang berspesialisasi dalam keamanan, menurut bio-nya. Dia sebelumnya menjabat sebagai wakil asisten sekretaris dan asisten direktur untuk Investigasi dan Analisis Ancaman (TIA) di Biro Keamanan Diplomatik departemen.

Gorman juga pernah ditempatkan sebagai petugas keamanan di sejumlah misi diplomatik AS di seluruh dunia, termasuk di Rusia, Irak, Yordania, Tiongkok, Kazakhstan, dan Armenia.

Dalam komentar kepada media Rusia, kedutaan menyatakan bahwa seorang diplomat berpangkat yang sesuai dengan posisi Gorman meninggalkan AS pada akhir Januari “setelah masa jabatannya berakhir.”

Moskwa belum mengomentari pengusiran itu pada saat berita ini diturunkan.

Kemudian pada Kamis, Departemen Luar Negeri AS menggambarkan pengusiran Gorman sebagai “tidak beralasan” dan “langkah eskalasi.” Seorang juru bicara mengatakan bahwa Washington sedang mempertimbangkan tanggapan.

Pengusiran itu terjadi ketika para pejabat AS terus memperingatkan invasi AS yang akan datang ke Ukraina. Meskipun tidak ada serangan Rusia yang terjadi pada hari Selasa atau Rabu, pejabat Amerika mengatakan serangan itu akan terjadi.

“Setiap indikasi yang kami miliki adalah bahwa mereka siap untuk pergi ke Ukraina, menyerang Ukraina,” kata Presiden Joe Biden kepada wartawan pada Kamis seraya menambahkan bahwa serangan semacam itu akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Moskwa menuduh AS memprovokasi “histeria” dengan pernyataan seperti itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta pemerintahan Biden untuk memberikan bukti atas klaimnya tentang invasi yang akan datang.

Namun demikian, ketegangan di kawasan itu tinggi, dan pada Kamis terlihat laporan tentang tembakan dan penembakan antara pasukan pemerintah Ukraina dan pejuang from Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri di timur negara itu. Kekerasan juga dilaporkan di Republik Rakyat Lugansk, wilayah lain yang memisahkan diri di wilayah Donbass.

sumber : Beritasatu.com

LEAVE A REPLY