Satgas Monkeypox Mulai Ketatkan Pantauan Terhadap Kasus-kasus Suspek Cacar Monyet di Indonesia

0

Pelita.Online – Pemerintah Indonesia telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Monkeypox yang terdiri dari kolaborasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan sejumlah organisasi profesi kedokteran.

Dengan kemunculan Satgas Monkeypox ini, IDI dan sejumlah organisasi profesi kedokteran berupaya mengetatkan pemantauan terhadap kemungkinan penyakit cacar monyet muncul di Indonesia

Meski di Indonesia dinyatakan belum memiliki kasus pertama, pemantauan IDI terhadap cacar monyet menandakan adanya kewaspadaan yang terus meningkat di kalangan ahli kedokteran.

“Kami berkolaborasi dengan enam organisasi profesi untuk meningkatkan kemampuan dokter agar meningkatkan kewaspadaan terhadap monkeypox (cacar monyet),” kata Ketua Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar IDI Hanny Nilasari dalam pernyataan terbarunya secara virtual, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Untuk tugas Satgas Monkeypox, diketahui salah satunya adalah dengan melaporkan hasil pemantauan yang dilakukan terhadap seluruh pasien suspek cacar monyet di Indonesia.

Meski belum terkonfirmasi, penanganan segera terhadap temuan kasus terduga cacar monyet akan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan Monkeypox itu.

“Kami melalui organisasi profesi segera melaporkan apabila menemui kasus terduga, meskipun belum terkonfirmasi, minta agar melaporkan ke Dinkes,” kata Hanny.

Lebih lanjut, Satgas Monkeypox juga akan menyampaikan sosialisasi terhadap pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga warga awam terkait risiko dari terinfeksi cacar monyet.

Bahkan, Satgas Monkeypox meminta setiap warga yang mengalami atau mengetahui orang dengan gejala serupa cacar monyet, untuk segera melapor ke dinas kesehatan di lingkungannya.

“Kami mendukung dilakukan contact tracing (pelacakan kontak) apabila ada kasus dugaan monkeypox. Tenaga kesehatan juga diminta memakai alat pelindung ketika menangani pasien,” kata Hanny.

Sedangkan untuk saat ini, nakes di daerah sudah mulai melakukan pemeriksaan kelainan kulit terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri, termasuk para jemaah haji yang baru pulang kembali ke Tanah Air.

“Di beberapa wilayah sudah dilakukan ke PMI dan puskesmas terkait karena banyak haji yang baru pulang dari luar negeri. Kalau di PMI, kami instruksikan sebelum lakukan tindakan pengambilan sampel darah, periksa apakah ada kelainan di kulit, gejala demam, dan lainnya,” katanya.

Sementara itu, penyakit cacar monyet memiliki sejumlah gejala khas, seperti ruam dan lentingan berisi nanah pada bagian tubuh seperti wajah, tangan, lengan, perut, badan, dan punggung.

“Begitu juga di telapak tangan, bisa jadi di tangan, mata, mulut, atau di dalam mulut. Kalau imun baik, biasanya kondisinya baik atau gejala hanya bersifat lokal. Kalau daya tahan tubuh tidak baik, kondisi bisa memburuk,” katanya memungkaskan pernyataan.

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY