Sejarah Tercipta! Akhirnya Ahli Temukan Obat Alzheimer Baru yang Perlambat Laju Penurunan Memori

0

Pelita.Online –  Obat eksperimental buatan Eisai Co Ltd dan Biogen diketahui telah memperlambat laju penurunan memori dan ingatan pada pengidap alzheimer tahap awal.

Dalam uji coba fase tiga, memori dan ingatan pasien yang diberi obat bernama lecanemab terbukti hanya menurun 27 persen ketimbang mereka yang diberikan plasebo selama delapan belas bulan.

Selain itu, pada skala 14 poin yang digunakan untuk menilai perkembangan alzheimer, pasien yang diberi obat lecanemab mendapatkan poin 0,45 lebih tinggi ketimbang mereka yang diberi plasebo, yakni menurun sekira 1 poin tiap tahunnya.

Fenomena ini digambarkan sebagai momen bersejarah bagi umat manusia. Pasalnya, ini adalah pertama kalinya sebuah obat terbukti secara gamblang, dapat mengubah kondisi pasien alzheimer.

“Ini adalah momen bersejarah untuk penelitian demensia karena ini adalah percobaan fase tiga pertama dari obat alzheimer dalam satu generasi yang berhasil memperlambat penurunan kognitif,” ujar Dr. Susan Kohlhaas, direktur penelitian di Alzheimer’s Research Inggris.

Penelitian tersebut melibatkan sekira 1.800 pasien yang mengidap alzheimer tahap awal. Pasien kemudian diberikan infusan obat lecanemab selama dua kali perminggu.

“(Pemberian obat lecanemab) terbukti mengurangi plak beracun di otak dan memperlambat penurunan memori pasien dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari,” tutur penelitian itu, sebagaimana dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Guardian.

Di sisi lain, sekira seperlima pasien mengalami efek samping, salah satunya adalah pembengkakan atau pendarahan otak. Sementara 3 persen pasien mengalami efek samping simtomatik.

Berangkat dari hasil tersebut, hipotesis amiloid pun ditawarkan oleh para peneliti.

Hipotesis itu mengasumsikan bahwa plak lengket (amiloid) yang tampak di otak pasien pengidap demensia dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel otak dan penurunan kognitif.

Sejumlah obat eksperimental yang telah ditawarkan sebelumnya, memang terbukti dapat mengurangi kadar amiloid di otak. Namun, obatobat ini tidak meningkatkan kondisi sang pasien ke arah yang lebih baik.

Lantas, Profesor Psikiatri di University College London (UCL) Rob Howard pun memuji hasil eksperiman obat lecanemab, obat pertama yang terbukti secara klinis dapat memperlambat laju penurunan kognitif pada pasien alzheimer tahap awal.

“Ini adalah hasil statistik yang jelas positif dan mewakili sesuatu dari momen bersejarah ketika kita melihat modifikasi pertama dari penyakit alzheimer. Tuhan tahu, kami sudah menunggu cukup lama untuk ini,” tuturnya.

Diketahui, Eisai dan Biogen akan mengajukan perizinan obat lecanemab di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir tahun 2022.

Jika disetujui, penyedia layanan kesehatan akan memiliki beberapa keputusan yang dinilai sulit: apakah mereka akan mendanai obat lecanemab yang perlu diinfuskan kepada pasien selama sekira dua minggu dan siapa yang akan memenuhi syarat penerimaan obat itu.

Saat ini, Eisai tengah melakukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan pasien pengidap alzheimer berisiko tinggi, yang belum mengembangkan gejala apa pun.

Terkait pertanyaan tentang apakah obat tersebut dapat memperlambat penurunan kognitif pada pasien alzheimer tahap lebih awal, akan dijawab usai penelitian tersebut dilakukan. (Khadijah Ardallyana Qirba)

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY