Pelita.online – Serangan udara militer Rusia telah menewaskan 200 milisi di Suriah timur. Pada Senin (19/4/2021), klaim itu disampaikan Laksamana Muda Alexander Karpov, kepala Pusat Rekonsiliasi militer Rusia di Suriah.
Seperti dilaporkan AP, Karpov mengatakan pesawat tempur Rusia menghantam dua tempat persembunyian milisi di timur laut Palmyra. Karpov mengatakan serangan udara itu juga menghancurkan 24 kendaraan serta sekitar 500 kilogram (lebih dari 1.100 pon) amunisi dan bahan peledak.
Seperti dikutip kantor berita Rusia, Karpov mengatakan pangkalan milisi telah berfungsi sebagai tempat pementasan serangan teror di Suriah.
Rusia telah melancarkan kampanye militer di Suriah sejak 2015, membantu pemerintah Presiden Bashar Assad merebut kembali kendali atas sebagian besar negara itu setelah konflik 10 tahun yang menghancurkan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga melaporkan serangan udara tersebut. Mereka mengatakan serangan itu mendahului serangan oleh pasukan Rusia dan Korps Kelima Suriah untuk mencari sel-sel milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di gurun Homs. Pengamat mengatakan 26 milisi ISIS tewas.
Observatorium menyatakan serangan itu mungkin sebagai tanggapan atas klaim kelompok ISIS bahwa mereka telah menewaskan dua tentara Rusia di padang pasir. Operasi darat dim
Sumber: BeritaSatu.com