Pelita.Online – Ajang Philadelphia Asian American Film Festival (PAAFF) menghadirkan karya sineas anak bangsa berjudul Living The Silent Dream.
Living The Silent tayang bersama enam film Asia lain dalam kategori Short Program PAAFF yang akan berlangsung pada tanggal 3-13 November 2022 di Philadelphia, Amerika Serikat.
Nantinya, semua film tersebut akan dilombakan dan diseleksi oleh tim khusus PAAFF untuk mencari pemenang.
Film Living The Silent Dream diproduksi oleh tim Indonesian Lantern yang terdiri dari Indah Nuritasari, Didi Prambadi, dan Wiharta Lim.
Film tersebut juga disutradarai oleh Deddy Raksawardana yang turut berperan sebagai juru kamera, penulis skenario, dan editor.
Film karya anak bangsa ini diadaptasi dari sebuah artikel dan laporan yang diterbitkan di situs Indonesian Lantern yang menceritakan tentang perjuangan warga diaspora Indonesia di Philadelphia sejak tahun 1998.
Sebagian besar diaspora tersebut adalah korban Kerusuhan Mei 1998 yang hijrah ke Amerika Serikat dan menetap di Philadelphia.
Film berdurasi 26 menit ini juga bisa disaksikan oleh publik secara daring dengan membeli tiket seharga 5 dolar AS (Rp75 ribu) hingga 90 dolar AS (Rp150 ribu).
Philadelphia Asian American Festival Film (PAAFF) adalah sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 2008.
Sejumlah anak muda dan pengusaha etnis Asia bertekad mendirikan organisasi ini untuk menampung karya-karya film diaspora Asia di Philadelphia.
PAAFF 2022 kali ini menghadirkan 50 film dari berbagai kategori, di antaranya adalah Narrative Features, Documentary Features dan Shorts. Tak hanya itu, ada juga berbagai diskusi kreatif dan pergelaran film.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com, untuk pembelian tiket tersebut Anda bisa langsung mengunjungi situs resmi PAAFF https://paaff.org/ kemudian Anda klik ‘Buy tickets and passes’.
“Apakah Anda menghadiri PAAFF secara virtual, secara langsung, atau keduanya tahun ini, saya berharap pengalaman festival Anda akan memberi Anda kesempatan yang sama yang telah diberikan kepada saya untuk menjelajahi semua persimpangan identitas saya dan persimpangan kota yang saya sebut rumah,” kata Executive Director, Selena Yip
sumber : pikiran-rakyat.com
