Sirkuit Formula E Bertipe Semipermanen, Setelah Balapan Bisa Dicopot Lagi

0

Pelita.Online – Ketua Dewan Pengarah Formula E Jakarta Tinton Soeprapto menggambarkan rencana pembangunan sirkuit Formula E Jakarta yang akan menggunakan tipe semipermanen. Itulah sebabnya proses pembangunan sirkuit bisa lebih cepat, tidak seperti pembangunan sirkuit Mandalika yang bisa mencapai 14 bulan. “Proses pembangunan di sana (Mandalika) permanen, tapi di sini (Ancol) semipermanen, knock down, habis balap copot lagi,” kata Tinton dalam acara Aiman di Kompas TV, Senin (21/2/2022).

Selain itu, kata Tinton, pengerasan bisa jauh lebih cepat karena menggunakan sistem yang disebut kerucut dengan memasang bambu di area yang akan dikeraskan. Di sisi lain, ada 25 persen kawasan sirkuit Ancol yang memang merupakan bagian sirkuit balap yang pernah dibangun Tinton pada 1969. Dengan alasan itu, Tinton optimistis pengerjaan sirkuit bisa berjalan tepat waktu. “Yakin (selesai tiga bulan),” kata Tinton. Selain teknik pembangunan yang sudah canggih, Tinton juga menyebut rasa optimismenya sudah diuji lewat konsultan Formula E saat penetapan lokasi sirkuit.

“Semua balapan sebelum dikasih izin approval to running, dia mesti ada inspekturnya, layak apa tidak ini dijalankan,” tutur Tinton. Sebagai informasi, sirkuit yang diberi nama Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) tersebut memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer berada di tengah-tengah kawasan Ancol.

Sedangkan lebar sirkuit mencapai 16 meter dengan jumlah tikungan sebanyak 18 tikungan. Untuk trek lurus sebagai tempat adu cepat diberikan sepanjang 600 meter dengan arah lintasan clockwise atau searah jarum jam.

Seperti aspal Jalan Sudirman dan Thamrin

Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko menyebutkan, pembangunan lintasan balap mobil listrik ini tak serumit trek MotoGP di Mandalika, Lombok. “Formula E itu memang tipikalnya balapan di jalan raya, jadi treknya itu city trek. Aspalnya pun aspal jalan raya sebenarnya,” ucapnya di Kantor DPRD DKI, Rabu (16/2/2022). Kualitas aspal lintasan Formula E pun disebutnya tak jauh beda dengan jalan protokol Sudirman-Thamrin. “Kalau untuk di Mandalika (sirkuit untuk MotoGP) itu memang pakai spek khusus, beda dengan Formula E,” ujarnya. Meski kualitasnya mirip jalan raya, Gunung memastikan sirkuit Formula E yang sedang dibangun di Ancol tetap memenuhi standar FEO (Formula E Operation). Sirkuit yang dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara, ini disebut tak jauh beda dengan lintasan balap Formula E di Diriyah, Arab Saudi, dan Meksiko yang juga menggunakan material aspal jalan raya.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY