Sukses di Milan Fashion Week 2020, Karya Dua Desainer Ini Diluncurkan

0

Pelita.Online – Pasca sukses mencuri banyak perhatian di panggung Milan Fashion Week 2020, Maquinn resmi luncurkan fashion film perdananya pada Juni 2021. Mahakarya ini sekaligus menobatkan Maquinn sebagai Indonesian haute couture fashion brand pertama yang memproduksi fashion film di Milan, Italy.

Dua designer muda Indonesia di balik Maquinn, Janice Setyawan dan Benita Setyawan menjelaskan bahwa untuk fashion film kali ini bertema “Realm of Silence”. “Realm of Silence” Ini  berkisah tentang empat patung yang menghiasi istana seorang Ratu.

Namun, jika lazimnya patung hanyalah benda mati, empat patung dalam film ini justru dapat hidup saat Sang Ratu tak berada di sekitar mereka. Oleh sebab itu, pada bagian awal film, penonton disuguhkan dengan empat orang wanita berbalut evening dress yang tampak sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

Seorang dari mereka tampak berjalan mencari sumber suara yang didengarnya bahkan ia sempat tak kembali saat Sang Ratu hendak menghampiri ruang pameran. Namun, salah satu dari tiga patung yang sudah berdiri di display stands bergegas mencari dan menarik wanita tersebut kembali ke posisinya tepat sesaat sebelum Sang Ratu tiba.

Bila diperhatikan dengan saksama, keempat wanita tersebut merepresentasikan karakter yang berbeda-beda dalam diri seorang manusia. Maquinn meyakini bahwa sesungguhnya setiap manusia itu unik karena memiliki beragam sisi dalam dirinya yang muncul silih berganti dalam hidup sehari-hari.

“Ada sosok dewasa yang cenderung tenang dan tegas. Namun, ada juga sisi anak-anak yang innocent, lugu. Tapi itulah daya pikatnya. Tanpa disadari, karakter ini juga membuat seseorang begitu aktif dan tak jarang mengabaikan apapun demi memperoleh apa yang diinginkan. Semua ini kami hadirkan lewat busana high luxury gowns maquinn,” tutur Benita, Senin 6 Juni 2021.

Dalam presentasinya diketahui ada lima rancangan gaun yang dibuat maquinn. Pertama gaun pengantin putih besar nan megah yang dikenakan Sang Ratu. Gaun ini cukup menarik karena dibutuhkan 1800 jam untuk mengerjakan satu gaun ini.

“Dalam pembuatannya, kami mengombinasikan beragam teknik, termasuk embroidery dan beading. Selain itu, untuk mempertegas keindahan gaun, kami juga menyematkan ribuan laser cut hydrangea applique,” kata Janice.

Koleksi terbaru maquinn ini, sepenuhnya dikerjakan dengan cermat oleh tangan (hand worked) dua designernya. Termasuk headpiece yang mempertegas kehormatan Sang Ratu. Headpiece ini diketahui terinspirasi dari Kokoshnik, hiasan kepala tradisional yang kerap dipakai wanita Rusia sejak abad ke-10 di kota Rusia Kuno Veliky Novgorod.

“Sampai hari ini, Kokoshnik masih menjadi item penting bagi budaya masyarakat Rusia khususnya untuk tarian tradisional,” ujar Benita.

Gaun lain yang tak kalah memukau ialah gaun yang dikenakan oleh wanita yang sedang memandangi diri di cermin. Terdapat sentuhan bahan kulit pada ornamen di salah satu sisi gaun tersebut.

 

Sumber : viva.co.id

 

LEAVE A REPLY