Suriah Selatan Memanas, Ribuan Sipil Mengungsi

0

Daraa, Pelita.Online – Militer Damaskus menghujani bom wilayah-wilayah yang dikendalikan oposisi di barat daya dan selatan Suriah pada Kamis (21/06). Eskalasi ini terjadi setelah pernyataan Bashar Assad berjanji untuk merebut wilayah yang berbatasan dengan Yordania dan Dataran Tinggi Golan.

Lembaga pengawas HAM Suriah (SOHR) mengatakan bahwa sebanyak 12.500 warga sipil telah melarikan diri dari kota Basr Al-Harir dan daerah sekitarnya di provinsi Daraa dalam dua hari terakhir.

Serangan besar militer Suriah di wilayah barat daya dan selatan ini akan memicu meletusnya perang kembali setelah setahun terakhir konflik di Suriah sedikit mereda menyusul kesepakatan-kesepakatan internasional.

Washington telah memperingatkan akan mengambil “tindakan tegas dan tepat” sebagai tanggapan terhadap pelanggaran-pelanggaran pemerintah atas kesepakatan “zona de-eskalasi” AS-Rusia tahun lalu yang ditujukan untuk mengatasi konflik di bagian barat daya negara itu. AS dan Rusia membuat kesepakatan khusus untuk meredakan konflik di wilayah perbatasan Suriah-Yordania, yang dikuasai mayoritas faksi-faksi Free Syrian Army (FSA) dan suku.

Meskipun Assad berjanji untuk memulihkan kawasan itu, kampanye militer akan dipersulit oleh kepentingan Yordania dan Israel, yang bersekutu dengan Amerika Serikat. Israel sangat khawatir peran Iran di Suriah.

“Kami sangat terganggu oleh laporan peningkatan operasi oleh rezim Suriah di wilayah tersebut,” kata keterangan Departemen Luar Negeri AS melalui juru bicaranya, Heather Narwot.

Militer rezim dan milisi pendukungnya, imbuh Narwot, melanggar kesepakatan zona de-eskalasi di wilayah selatan dan memulai serangan udara, artileri dan roket. Kami memperingatkan pemerintah Rusia dan Suriah akibat serius dari pelanggaran ini.

Tentara Suriah sejauh ini hanya menggunakan artileri untuk menggempur wilayah selatan bersama dengan beberapa serangan udara. Angkatan udara telah menjadi faktor penentu dalam mengalahkan oposisi di daerah-daerah seperti Aleppo dan Ghouta timur.

Media pemerintah mengatakan bahwa serangan militer Suriah itu terfokus di kota Al-Harrak dan Basr Al-Harir. Sementara di wilayah lain serangan berlangsung tidak intens.

Nasim Abu Arrah, komandan faksi oposisi Syababussunnah, bahwa saat ini baru diketahui bahwa rezim ingin menargetkan Basr Al-Harir dan Lajan di timur Daraa.

Komandan faksi opoisisi lainnya, Abu Bakr al-Hassan, menambahkan bahwa gempuran di daerah itu berlangsung sengit. Kepada Reuters, ia mengungkapkan bahwa warga sipil takut serangan itu menjadi awal kampanye militer rezim dan milisi Iran menyerang desanya.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY