Tak Puas Hasil Pemilu, Gerilyawan Kepung Kantor KPU Kirkuk

0

Pelita.Online – Sejumlah pria bersenjata mengepung beberapa kantor pusat Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kota Kirkuk, Iraq utara, pada Rabu (16/05). Insiden ini terjadi empat hari setelah pemungutan suara selesai.

Riyadh Al-Badran, Ketua KPU Iraq, mengungkapkan bahwa gerilyawan yang masih ditutupi identitasnya itu menteror para petugas KPU setempat. Mereka berupaya menekan petugas untuk mengubah hasil suara di sejumlah daerah di Iraq.

“Beberapa petugas dalam kondisi disandera,” kata Al-Badran seraya meminta pihak berwenang untuk melindungi mereka.

Sementara itu, Komandan Operasi Khusus di Badan Anti-Terorisme Mayor Jenderal Maan al-Saadi membantah pernyataan ketua KPU tersebut. Dia mengatakan bahwa anggotanya terus mengamankan dan menjaga kantor-kantor KPU di seluruh wilayah.

“Situasi di provinsi Kirkuk stabil dan tidak ada alasan untuk khawatir,” klaimnya dalam sebuah pernyataan.

Badran sendiri mengatakan bahwa hasil akhir resmi pemilu akan diumumkan dalam dua hari ke depan.

Hasil sementara pemilu di provinsi Kirkuk menjadi perselisihan antara etnis Turkmen dan Arab. Kirkuk merupakan provinsi yang dihuni mayoritas Kurdi.

KPU mengatakan pada Selasa lalu bahwa hasil pemungutan suara di Kirkuk menunjukkan kemenangan Persatuan Patriotik Kurdistan, salah satu partai Kurdi di wilayah tersebut.

Pada bulan Oktober, pasukan Iraq yang didukung oleh milisi Syiah mengusir pasukan Kurdi Peshmerga, yang telah menguasai kota Kirkuk sejak 2014 dan yang telah mencegah ISIS merebutnya.

Etnis Arab dan Turkmen menyambut kembalinya tentara Irak ke Kirkuk.

Pemilihan Sabtu adalah yang pertama di Iraq sejak ISIS dikalahkan tahun lalu oleh pasukan Iraq dan koalisi pimpinan AS.

Hasil suara sementara dari seluruh wilayah di Iraq menunjukkan kemenangan mengejutkan untuk Moqtada al-Sadr, seorang tokoh Syiah yang tidak bersekutu dengan Iran. Dia berkampanye ingin menuntutaskan korupsi yang selama ini meraja lela di Iraq.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY