Tim Riset Vaksin Sinovac Siapkan Laporan Perdana Uji Klinis

0

Pelita.online – Tim riset dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) bakal merampungkan laporan perdana terkait uji klinis vaksin Sinovac untuk menanggulangi pandemi Covid-19 guna diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secepatnya.

Tim itu sendiri menargetkan laporan perdana setidaknya bisa diserahkan akhir Desember mendatang.

Laporan itu nantinya bakal dijadikan sebagai salah satu parameter nilai dalam mempertimbangkan atau memutuskan apakah kandidat vaksin sinovac bakal terpilih dan digunakan untuk vaksinasi populasi Indonesia.

“Untuk preliminary report itu laporan perdana, kita beres Desember akhir atau Januari ya untuk diserahkan paralel ke BPOM dan Biofarma,” kata Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 FK Unpad Rodman Tarigan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (12/11).

Proses pembuatan laporan itu melibatkan tim khusus yang akan bekerja tertutup demi menjaga kerahasiaan data relawan. Namun, Rodman juga menyebut beberapa data dasar yang akan turut diserahkan adalah data jumlah relawan hingga ragam keluhan yang didapat usai menjalani suntikan.

“Laporan itu nantinya dipakai BPOM untuk mengambil keputusan soal pemakaian vaksin Sinovac,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Rodman mengatakan hasil pengembangan uji klinis Sinovac sudah memasuki masa pengawasan atau monitoring.

Catatan data terakhir, per Selasa (6/10), menunjukkan sebanyak 1.620 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 1.603 sudah mendapatkan suntikan kedua dan 1.335 sudah masuk tahap monitoring.

Untuk tahap monitoring akan diperiksa imunogenitas, efikasi atau khasiat dan keamanan. Rodman juga menyatakan belum ada laporan mengenai Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) yang serius atau kejadian serius yang tidak diinginkan.

Ia juga menyatakan hingga hari ini pihaknya masih melakukan proses uji klinis guna melengkapi prasyarat pengadaan vaksin.

Selain itu dia menerangkan hingga saat ini ribuan relawan itu terpantau dalam keadaan baik atau tidak ada efek samping penyuntikan yang berarti.

“Sampai saat ini masih berjalan uji klinis. Selama uji klinis semua subjek kondisi kesehatan baik semua,” kata dia.

Nakes Minta Terawan Dorong Penurunan Kasus Covid-19

Terpisah, sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kandou Manado, Sulawesi Utara, meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto lebih optimal menekan laju penyebaran virus corona yang sudah terdeteksi di Indonesia sejak 8 bulan lalu.

Para tenaga kesehatan itu mengaku cukup lelah mendapat beban untuk menangani pasien covid-19 yang jumlahnya masih fluktuatif, dan belum melandai sampai saat ini.

“Dengan ini kami memohon agar segera covid-19 ini diminimalkan, karena kalau berkepanjangan, kami semua akan lelah secara fisik dan mental karena menangani pasien Covid-19,” kata Ketua Tim Pengendalian Covid-19 di RSUP Kandou dalam acara Upacara dan Puncak Acara Hari Kesehatan Nasional ke-56, Kamis (12/11).

Tak hanya meminta mengatasi pandemi dengan baik, mereka juga meminta Terawan segera merealisasi pengadaan vaksin virus corona di Indonesia.

Permintaan itu berangkat dari optimisme tenaga kesehatan di RSUP Kandou yang berharap vaksin dapat menjadi salah satu upaya menekan kasus penyebaran Covid-19 di ibu kota Sulawesi Utara tersebut.

“Kami harapkan vaksin dapat segera terealisasi dan beberapa obat-obatan itu bisa segera diberikan,” lanjutnya.

Menkes Terawan ratas soal TBC bersama presiden, Selasa (21/7)Menteri Kesehatan Terawan Agus Putrantol. (Muchlis-Biro Pers/Muchlis)

Merespons permintaan itu, Terawan dengan optimis mengungkapkan kesiapannya untuk optimal menangani pandemi ini.

“Saya akan katakan siap laksanakan, jangan kendor,” kata Terawan.

Terawan juga menyatakan bahwa pihaknya siap menerima keluhan dan permintaan tenaga kesehatan Indonesia di seluruh tanah air. Terawan menyatakan mereka dapat mengirimkan permintaan lewat surel, surat pos, hingga WhatsApp kepada Kementerian Kesehatan.

“Kami siap melayani, karena Kementerian Kesehatan sudah tugasnya untuk memberikan pelayanan dan melayani jajaran di bawah dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” kata mantan kepala RSPAD Gatot Subroto Jakarta tersebut.

Sebagai informasi, per Rabu (11/11) kasus positif Covid-19 di Indonesia secara keseluruhan adalah 448.118 sejak konfirmasi pertama diungkap awal Maret lalu . Dari jumlah itu, 378.982 orang dinyatakan telah pulih, sementara 14.836 orang lainnya meninggal dunia.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY