TNI Respons KKB: Tidak Ada Pengeboman, Bebaskan Kapten Philip

0

Pelita.online – Tentara Nasional Indonesia (TNI) buka suara terkait pernyataan pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang meminta pemerintah untuk tidak melepaskan bom di wilayah Nduga, Papua Pegunungan.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan aparat TNI/Polri tak mungkin melakukan pengeboman di wilayah tersebut. Sebab, keselamatan Kapten Philip dan masyarakat sekitar merupakan sebuah prioritas.

“Aparat gabungan TNI-Polri tidak mungkin melakukan pengeboman karena keselamatan Pilot Susi Air Capt Philip Marks Mehrtens dan masyarakat adalah yang utama begitu juga TNI-Polri bekerja secara profesional dan terukur,” ujar Herman dalam keterangan tertulis, Rabu (26/4).

Herman menilai gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kini tengah memainkan narasi bahwa mereka adalah korban alias playing victim.

Padahal, kata dia, berdasarkan fakta yang ada KKB justru melakukan pembunuhan terhadap masyarakat, tukang ojek, tenaga kesehatan, pekerja bangunan bahkan menyerang aparat keamanan yang sedang bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan Kapten Philip.

“Kita berharap kelompok separatis teroris (KST) dapat segera melepas Capt Philip Marks Mehrtens sehingga tidak ada operasi di wilayah Nduga dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya kembali seperti sedia kala,” katanya.

Dalam video berdurasi 1 menit 38 detik yang disebarkan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Kapten Philip meminta pemerintah untuk tidak melepaskan bom di wilayah Nduga lantaran berpotensi membahayakan dirinya dan orang-orang sekitar.

Sementara itu, Sebby menegaskan agar pemerintah mengedepankan negosiasi dalam perkara ini.

“Dan kami tegaskan bahwa pembebasan Pilot harus melalui negosiasi, tidak melalui operasi militer. Oleh karena itu, Presiden Indonesia Joko Widodo harus hentikan operasi militer di Ndugama dengan segera, jika tidak membahayakan nyawa Pilot asal Selandia Baru ini,” ujar Sebby.

Adapun Philip Mark Mahrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera pilot, mereka juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air.

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY