Wamenparekraf: Kehadiran GeNose Bisa Pulihkan Sektor Pariwisata

0

Pelita.online –  Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo menyambut baik inovasi anak bangsa, GeNose C19, sebagai alat testing virus Covid-19 dengan waktu tunggu hasil tes yang lebih cepat, biaya yang lebih terjangkau, dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

“Kami melihat GeNose C19 cocok untuk diterapkan sebagai metode screening masal di berbagai destinasi ataupun fasilitas wisata. terlebih alat ini merupakan buah karya dari putra-putri terbaik bangsa Indonesia, sehingga dengan kehadiran alat ini, diharapkan dapat membantu mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi covid- 19, serta meningkatkan citra Indonesia di mata dunia,” katanya dalam Hybrid Event Launch GeNose C-19 di Jakarta, Jumat (19/2/2021).

Ia menambahkan, dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi, Kemparekraf akan berupaya mendorong penerapan metode screening melalui GeNose C19 di sektor pariwisata secara masif. Angela menilai alat ini disambut baik para wisatawan dan pelaku ekonomi kreatif karena harganya yang lebih terjangkau, akurasi tinggi dan sangat nyaman bagi penggunanya.

Diakui tahun 2020 kemarin menjadi tahun yang berat untuk sektor pariwisata. Pembatasan pergerakan yang diterapkan di skala nasional ataupun internasional, sebagai upaya pengendalian pandemi, menjadi pukulan terbesar bagi industri pariwisata, yang mengandalkan pergerakan manusia.

Data menunjukan penurunan wisatawan mancanegara sebesar 74,67% di tahun 2020 dibanding tahun 2019. Disamping itu, jumlah wisatawan nusantara juga menurun sebesar 29,7%. Devisa pariwisata tahun 2020 diperkirakan hanya sebesar US$ 3,54 miliar, atau turun sebesar 79,1% dari tahun sebelumnya.

“Distribusi vaksin yang sedang berjalan menjadi harapan bagi kita semua khususnya program vaksin tahap 2 untuk pekerja publik, dimana pelaku sektor pariwisata termasuk didalamnya,” ujar Angela.

Namun program vaksinasi tidak serta merta menghilangkan kewajiban untuk menjalankan protokol kesehatan, karena masih dibutuhkan waktu bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Upaya 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3T (tracing, testing, treatment) tetap perlu dilakukan bersama-sama dengan program vaksinasi.

“Program vaksinasi pariwisata, dilengkapi dengan penerapan 3T dan 3M yang tertib, dapat mempercepat pemulihan pariwisata di tahun ini. Semoga kehadiran GeNose C19 ini bisa memulihan kembali sektor perekonomian yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19,” tutup Angela.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY