WHO: Omicron Mungkin Bukan Varian Terakhir

0
World Health Organization (WHO) Director-General Tedros Adhanom Ghebreyesus attends a daily press briefing on COVID-19 virus at the WHO headquaters on March 6, 2020, in Geneva. (Photo by FABRICE COFFRINI / AFP)

Pelita.Online – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa Omicron kemungkinan bukan varian Covid-19 yang terakhir. Seperti dilaporkan RT, Rabu (19/1/2022), kemungkinan infeksi tingkat tinggi di seluruh dunia akan menyebabkan varian Covid-19 baru karena mutasi virus.

“Kami mendengar banyak orang menyarankan bahwa Omicron adalah varian terakhir, yang berakhir setelah ini. Dan itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia,” kata Maria van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO, saat konferensi pers di Jenewa.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreysus mengatakan bahwa kematian tetap pada tingkat yang sama. Namun dia menyatakan keprihatinan bahwa sistem perawatan kesehatan di sebagian besar negara masih di bawah tekanan karena lonjakan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di negara-negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah.

“Di beberapa negara, kasus tampaknya telah mencapai puncaknya, yang memberi harapan bahwa yang terburuk dari gelombang terbaru ini telah selesai, tetapi belum ada negara yang keluar dari masalah,” katanya selama pengarahan di Jenewa.

Tedros mengingatkan orang bahwa narasi varian Omicron sebagai penyakit ringan menyesatkan dan berbahaya.

“Pandemi ini belum berakhir,” tambahnya.

Menurut statistik WHO, infeksi baru telah meningkat sebesar 20% selama seminggu terakhir dengan hampir 19 juta kasus yang dilaporkan secara total. Namun, para pejabat memperingatkan bahwa ini adalah perkiraan yang terlalu rendah dari situasi sebenarnya karena kasus baru yang tidak dilaporkan dapat meningkatkan jumlah sebenarnya. Statistik resmi WHO menunjukkan kematian bertahan pada tingkat hampir 45.000 per minggu di seluruh dunia.

Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa varian Omicron baru menyebabkan gejala yang lebih ringan, sebagian besar memengaruhi sistem pernapasan bagian atas. Namun, WHO telah memperingatkan dalam salah satu pengarahan sebelumnya bahwa varian ini tidak boleh dikategorikan sebagai ringan, karena masih sangat menular dan menyebabkan rawat inap dan kematian.

sumber : Beritasatu.com

LEAVE A REPLY