Dua Taman Nasional di Indonesia Dapat Pengakuan Dunia

0

Jakarta, Pelita.Online – Geopark Ciletuh, Provinsi Jawa Barat, resmi mendapatkan predikat sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Tak hanya Ciletuh, Kawasan Gunung Rinjani, Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga mendapat pengakuan yang sama.

Pengesahan predikat tersebut disampaikan dalam sidang Executive Board UNESCO ke-204, Komisi Programme and External Relations, Kamis (12/4) di Paris, Perancis. Selain Ciletuh, UNESCO juga mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG.

Untuk menjadi UGG, ada tiga unsur keberagaman yang harus dipenuhi yaitu geodiversity, biodiversity, dan culture diversity.

General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul, mengatakan dengan peningkatan status tersebut akan ada sejumlah perubahan di Kawasan Gunung Rinjani.

Salah satunya, kawasan Gunung Rinjani akan semakin dipromosikan ke masyarakat internasional. Termasuk juga di ratusan geopark dunia lainnya. Ini tentunya berimbas pada sektor pariwisata NTB.

“Di seluruh dunia ini ada ratusan UNESCO Global Geopark. Dengan masuknya Gunung Rinjani menjadi UNESCO Global Geopark tentu menjadi ajang promosi yang efektif terutama bagi sektor kepariwisataan NTB. Tentunya, akan semakin banyak wisatawan internasional yang tertarik untuk berkunjung Gunung Rinjani,” ujar Chairul, dalam rilis yag diterima CNNIndonesia.com, Senin (16/4).

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, turut menyambut gembira kabar ini. Menurutnya makin banyak pengakuan dunia yang mampir ke Indonesia, maka semakin menaikkan pamor Indonesia.

Penetapan ini, ia menambahkan, juga akan meningkatkan kujungan wisatawan ke NTB. Imbasnya tentu peningkatan ekonomi NTB.

Ia menuturkan benchmark-nya ada China maupun Korea yang berhasil mengembangkan geopark.

China berhasil mengembangkan Yuntaishan Geopark semula tahun 2000 dikunjungi 200 ribu wisatawan, meningkat menjadi 1,25 juta wisatawan dengan perolehan devisa sebesar US$90 juta pada 2004, setelah dua tahun bergabung dengan GGN UNESCO.

Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY