3 Pegawai BPK Dipanggil KPK Terkait Kasus SPAM

0

Pelita.online – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dijadwalkan memanggil enam orang saksi dalam dugaan kasus suap proyek Sistem Pengadaan Air Minum di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa (15/10/2019) hari ini.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut ada tiga orang saksi dari Badan Pemeriksa Keuangan RI yang diperiksa hari ini.

Ketiga orang tersebut adalah Kepala Sub Auditorat IV BPK RI Sudopo serta dua pegawai BPK lain yakni Akhmad Purwanto dan Janu Hasnowo.

“Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka LJP (Leonardo Jusminarta Prasetyo, Komisaris PT Minarta Dutahutama),” kata Febri dalam keterangannya.

Selain ketiga pegawai BPK itu, KPK juga memanggil tiga orang saksi lain yaitu Kepala Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Jawa Timur RR Dahlia Erawati.

Lalu, konsultas individual Kementerian PUPR PSPAM Strategis Sefhi Putri Pratama dan Staf Keuangan PT Wijaya Kusuma Emindo Yohanes Herman Susanto.

Dalam kasus ini, anggota Badan Pemeriksa Keuangan Rizal Djalil diduga menerima uang 100.000 dollar Singapura dari Komisaris PT Minarta Dutahutama, Leonardo Jusminarta Prasetyo.

Rizal melalui perwakilannya sempat menemui Direktur SPAM Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan menyatakan keinginan untuk ikut serta dalam proyek SPAM.

Proyek yang diminati Rizal adalah proyek SPAM Jaringan Distribusi Utama (JDU) Hongaria dengan pagu anggaran Rp 79,27 miliar.

Kemudian proyek SPAM JDU Hongaria tersebut dikerjakan oleh PT Minarta Dutahutama. Dalam perusahaan ini, Leonardo menjabat sebagai Komisaris Utama.

KPK menduga, sebelumnya Rizal telah berkenalan dengan Leonardo yang mengaku sebagai kontraktor proyek di Kementerian PUPR.

Leonardo berjanji menyerahkan uang Rp 1,3 miliar dalam bentuk dollar Singapura kepada Rizal berkaitan proyek SPAM tersebut.

Realisasi uang tersebut akhirnya diduga diserahkan pada Rizal melalui salah satu pihak keluarga, yaitu sejumlah 100.000 dollar Singapura. Uang itu diduga diserahkan di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY