4 Fakta di Balik Daftar 200 Mubalig Ala Kemenag

0
6 Ustadz Ini Tak Dimasukkan Daftar Rekomendasi Kemenag

Jakarta, Pelita.Online – Tepat di hari kedua Ramadhan 1439 H, Kemenag merilis daftar 200 nama mubalig yang direkomendasikan lembaga itu. Nama-nama dalam daftar itu merupakan rekomendasi kementerian yang dipimpin oleh Lukman Hakim Saifuddin.

Sejak pertama kali dirilis, list penceramah itu menimbulkan banyak pertannyaan. Mulai dari proses penyaringan, prihal nama-nama penceramah tertentu tak masuk rekomendasi, dan ada pula penceramah yang meminta namanya dihapuskan dari daftar. Berikut 4 hal fakta penting terkait daftar 200 nama penceramah ala Kemenag:

1. Kemenag Punya Tiga Kriteria Penceramah

Menteri Lukman Hakim menjelaskan bahwa dalam penentuan nama-nama daftar mubalig rupanya ada tiga kriteria yang ditentukan. Menurutnya, kriteria itulah yang menyaring nama-nama penceramah hingga masuk ke dalam daftar 200 nama mubalig. Berikut tiga kriteria seperti dikutip dari laman Kemenag:

  • Mereka-mereka yang betul mumpuni dalam arti menguasai secara mendalam dan luas tentang substansi ajaran Islam.
  • Memiliki pengalaman yang cukup besar sebagai penceramah
  • Memiliki komitemen yang tinggi terhadap kebangsaan

“Nah atas dasar itulah kami merilis 200 nama penceramah tersebut. Yang harus menjadi catatan kita semua adalah bahwa ini adalah rilis yang pertama dan bukan satu-satunya,” ujarnya saat ditemui wartawan usai membuka Syiar Anak Negeri di salah satu stasiun tv di Jakarta, Sabtu (19/05/2018).

2. Nama yang Muncul Sesuai Masukan dari Sejumlah Ormas dan Tokoh

Menag mengaku bahwa nama-nama yang muncul sesuai dengan masukan dari tokoh-tokoh dan ormas Islam. Namun tak ada penjelasan secara rinci ormas dan tokoh-tokoh Islam yang terlibat dalam penentuan nama-nama itu.

“Artinya di kemudian hari akan muncul nama-nama sesuai dengan masukan yang kita terima dari tokoh-tokoh ulama dan ormas Islam. Sehingga mereka bisa kita manfaatkan ilmunya. Ini daftar yang sangat dinamis dan akan senantiasa mengalami updeting dan perubahan penambahan,” kata Menag.

Menurut Menag, rilis daftar nama mubalig yang dikeluarkan Kemenag itu dalam rangka menjawab semua pertanyaan dari masyarakat yang begitu banyak menanyakan kepada Kemenag terkait mubalig yang bisa berceramah, baik di mushala, masjid dan tempat pengajian lainnya.

“Karena begitu banyaknya permintaan dan pertanyaan dari masyarakat lalu kemudian kami di Kemenag meminta masukan kepada sejumlah ormas Islam, tokoh umat, ulama termasuk masjid-masjid besar yang ada di Indonesia lalu kemudian kami mendapatkan nama-nama itu,” ujar Menag.

3. Sejumlah Nama Minta Dikeluarkan dari Daftar

Nama Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda (MIUMI) DKI Jakarta, Fahmi Salim masuk ke dalam daftar 200 mubalig yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag). Namun, dia meminta menteri agama mencoret namanya karena daftar itu dinilai perpotensi menimbulkan perpecahan umat.

Selain itu, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak ikut masuk dalam 200 mubaligh rekomendasi Kemenag. Namun ia merasa keberatan. Dahnil menilai Kemenag tidak perlu memberikan list tersebut.

“Ustadz berilmu tinggi dan berakhlak baik seperti Abdul Somad, Adi Hidayat dan banyak ustadz-ustadz lain yang tinggi komitmen kebangsaannya pantas didengar oleh umat,” ujarnya dalam akun twitter pribadinya pada Ahad (20/05/2018).

“Jadi, tidak perlu menghidangkan selera satu kelompok kepada kelompok lain. Kemenag penting mendengar semua pihak,” ucapnya.

4. Tak Ada Ustadz Somad, Adi Hidayat dan Penceramah Terkenal Lainnya

Dari hasil penelusuran Kiblat, dalam daftar mubalig yang dirilis Kemenag tak ada nama dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS). Tak tercantumnya nama ulama asal Pekanbaru, Riau itu menimbulkan pertanyaan di masarakat. Begitu pula nama Ustadz Adi Hidayat, Bachtiar Nasir dan sejumlah nama lainnya.

Meski memiliki jadwal kajian yang cukup padat dan rutin mengisi di salah-satu televisi, nama Ustadz Abdul Somad tak diperhitungkan oleh Kemenag. Tetapi UAS tak mau ambil pusing.

Ustaz Abdul Somad punya cara sendiri dalam menjawab pertanyaan khalayak.  Melalui akun Instagram resminya @ustadzabdulsomad, Sabtu (19/05/2018) siang, UAS mengunggah sebuah tangkapan layar percakapan di aplikasi berbagi pesan.

Dalam percakapan itu seseorang menyampaikan pertanyaan terkait tak masuknya UAS dalam daftar mubalig Kemenag. “Bagaimana tanggapan ustaz, Ustad tidak termasuk dalam 200 mubaligh rujukan KEMENAG??”.

Sementara itu, belum ada tanggapan baik dari Ustadz Adi  Hidayat ataupun Bachtiar Nasir terkait daftar mubalig tersebut.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY