4 Penembak Malaysia Airlines MH17 Bakal Didakwa Lakukan Pembunuhan

0

Pelita.online – Tiga orang Rusia dan seorang Ukraina akan menghadapi dakwaan pembunuhan atas tewasnya 298 orang di dalam pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di bagian timur Ukraina pada tahun 2014. Para tersangka kemungkinan akan diadili secara in absentia dalam proses yang akan dimulai di Belanda Maret tahun depan.

Dilansir dari Reuters, Kamis (20/6/2019), pihak berwenang Belanda mengatakan Rusia belum bekerja sama dengan penyelidikan dan diperkirakan tidak akan menyerahkan terdakwa.

“Para tersangka ini tampaknya telah memainkan peran penting dalam kematian 298 warga sipil tak berdosa,” kata Kepala Kejaksaan Belanda, Fred Westerbeke.

“Meskipun mereka tidak menekan tombol itu sendiri, kami mencurigai mereka bekerja sama untuk mendapatkan (peluncur rudal) di tempat itu, dengan tujuan untuk menembak jatuh sebuah pesawat,” lanjut Westerbeke.

Kementerian Luar Negeri Rusia membantah pihaknya tidak bekerja sama. Mereka mengatakan penyelidikan itu dimaksudkan untuk merusak reputasi Moskow.

“Sekali lagi, tuduhan yang sama sekali tidak berdasar dilakukan terhadap pihak Rusia, yang bertujuan mendiskreditkan Federasi Rusia di mata masyarakat internasional,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Menteri Kehakiman Belanda, Ferdinand Grapperhaus, mengatakan dalam sebuah surat kepada parlemen bahwa Belanda telah mengambil langkah-langkah diplomatik yang tidak ditentukan terhadap Moskow karena gagal untuk sepenuhnya memenuhi permintaan hukum atau memberikan informasi yang salah.

MH17 ditembakkan dari langit pada 17 Juli 2014 atas wilayah yang dipegang oleh separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Saat itu, pesawat tersebut terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Semua orang di atas kapal tewas.

Tim internasional yang dipimpin Belanda ditugaskan untuk menuntut tanggung jawab kriminal atas kecelakaan pesawat yang diduga dilakukan empat tersangka, yakni dari Rusia Sergey Dubinsky, Oleg Pulatov dan Igor Girkin, serta Leonid Kharchenko dari Ukraina.

Dikatakan surat perintah penangkapan internasional untuk keempatnya telah dikeluarkan. Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka akan mencoba untuk menahan Kharchenko, tersangka yang diyakini berada di wilayah mereka.

“Federasi Rusia sekarang harus bekerja sama sepenuhnya dengan penuntut dan memberikan bantuan yang diminta,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt. Ada 10 warga Inggris di pesawat.

Sebagian besar penumpangnya adalah orang Belanda. Tim investigasi gabungan yang dibentuk oleh Australia, Belgia, Malaysia, Belanda dan Ukraina menemukan pesawat itu jatuh oleh rudal Rusia.

Tahun lalu Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut MH17 sebagai tragedi mengerikan tetapi mengatakan Moskow tidak bisa disalahkan dan ada penjelasan lain untuk apa yang terjadi.

Tim investigasi mengatakan Girkin adalah mantan kolonel layanan keamanan Rusia FSB yang menjabat sebagai menteri pertahanan Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang dideklarasikan sendiri di Ukraina timur pada musim panas 2014.

Selanjutnya, Dubinsky disebut sebagai kepala badan intelijen militer DNR. Sementara, Pulatov disebut mengepalai departemen kedua badan tersebut dan Kharchenko disebut sebagai kepala batalyon pengintai untuk departemen kedua.

Jaksa penuntut mengatakan sistem rudal yang menjatuhkan pesawat itu berasal dari Brigade Anti-Pesawat Rusia ke-53, yang berpusat di kota Kursk, Rusia barat.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY