48 Negara Islam Pakai Vaksin Produksi Indonesia

0

Jakarta, Pelita.Online – Persoalan halal-haram masih menjadi pertimbangan utama bagi umat Islam di Indonesia menggunakan vaksin. Namun, sebagai perusahaan produsen vaksin, PT Bio Farma (Persero) merasa tak berwenang mengeluarkan label halal.

“Memang statement halal wewenangnya ulama,” kata Direktur Marketing Bio Farma, Rahmat Roestan, di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin 28 Agustus 2018.

Kendati demikian, Rahman mengatakan vaksin produksi Indonesia telah digunakan di 132 negara. Sebanyak 48 negara di antaranya adalah negara Islam. Saudi Arabia sebagai salah satu negara Islam yang ingin belajar ke Indonesia soal vaksin.

“Jadi, memang yang bisa kami sampaikan ke masyarakat itu negara-negara Islam sudah menggunakan vaksin produksi Indonesia, bahkan minta transfer teknologi,” ucap Rahman.

Ia mengungkapkan tidak semua negara memprioritaskan soal halal-haram sebuah vaksin dalam penggunaannya. Sebab, dalam penggunaan obat, negara-negara Islam tersebut lebih mengutamakan ‘thayyib’.

“(Thayyib) yaitu kualitas, khasiat, dan keamanan obat dalam vaksin,” ujar dia.

Persoalan halal-haram vaksin mencuat saat pemerintah akan memberikan vaksin rubella atau MR (measles-rubella). Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memastikan vaksin itu tak terbuat dari bahan-bahan yang dinyatakan haram, misalnya mengandung unsur babi seperti yang dikhawatirkan banyak orang.

Vaksin dipastikan aman dan bisa dimanfaatkan untuk imunisasi campak rubella pada anak-anak. “Vaksin ini tidak terbuat dari barang yang disebut haram. Ini dibuat atau ditanam di telur ayam dan diambil dari sel punca, stem cell dari manusia. Jadi, tidak ada kaitannya dengan haram,” kata dia awal Agustus lalu.

Metrotvnews.com

LEAVE A REPLY