5 Kerugian Melalaikan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan

0

Pelita.Online – Sering kali kita mendapatkan motivasi untuk meningkatkan ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Karena memang Allah memberikan banyak sekali keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan yang puncaknya di sepuluh hari yang terakhir. Sehingga umat Islam berlomba-lomba meraihnya dengan menyibukkan diri dalam berbagai amal shalih.

Namun, pernahkah kita mendengar kerugian orang-orang yang tidak maksimal memanfaatkan momen sepuluh hari terakhir Ramadhan itu? Mereka yang tergiur dengan urusan duniawi, meninggalkan masjid yang kian sepi. Dengan sengaja mereka lupakan amal shalih, karena motivasi akhirat mereka telah beralih.

Bagi mereka yang menyia-nyiakan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan akan mendapatkan kerugian yang banyak, diantaranya :

1.Kehilangan banyak kebaikan

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan ada malam lailatul qadr. Malam itu kebaikannya lebih baik dari seribu bulan. Beliau bersabda : 

فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan; barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, sungguh ia tidak mendapatkan kebaikan.” (HRAhmad no. 9213 dan An-Nasa’i no. 2106. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih an-Nasa’i no. 1992)

2. Menyia-nyiakan rahmat dan barokah dari Allah

Pada bulan Ramadhan, Allah membuka pintu rahmat untuk para hamba-Nya. Selain itu, Allah juga menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah. Sebagaimana Rasulullah bersabda :

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ , تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ

“Bulan Ramadhan telah tiba menemui kalian, bulan (penuh) barokah, Allah wajibkan kepada kalian berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka.”  (HRAhmad no. 9213 dan An-Nasa’i no. 2106. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih an-Nasa’i no. 1992)

3. Kehilangan peluang diampuni dosanya

Selain pahala yang banyak, Allah juga menjanjikan ampunan atas dosa-dosa yang lalu bagi siapa saja yang menghidupkan malam lailatul qadr. Rasulullah bersabda :

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari no. 1901).

4. Terlewatnya kesempatan dibebaskan dari api neraka

Selain pahala yang banyak dan dosa yang diampuni, Allah juga menjanjikan pembebasan bagi dari api nerakan di bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda :

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

“Sesungguhnya bulan Ramadhan  ada pembebasan dari api neraka dari Allah di setiap hari dan malamnya. Dan bagi setiap Muslim ada doa yang jika ia berdoa dengannya maka akan dikabulkan.” (HR. Ahmad 2/254, Al Bazzar 3142, Al Haitsami berkata: “semua perawinya tsiqah”).

5. Kehilangan waktu mustajab

Satu hal yang menjadi ciri khas Ramadhan adalah waktu doa yang mustajab. Hari-hari Ramadhan akan menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa bagi siapa saja yang melaksanakan puasa. Hal ini dikabarkan oleh Rasulullah dalam sabdanya :

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga do’a yang tidak tertolak, doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzhalimi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3598)

Lima hal ini lah diantara kerugian yang didapatkan bagi siapa yang kurang maksimal dalam memanfaatkan momen sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Allah telah membuka pintu beramal selebar-lebarnya dan menjanjikan pahala sebesar-besarnya bagi siapa saja yang totalitas memanfaatkan Ramadhan. Kerugian itu akan semakin besar ketika kita mengetahui betapa sedikitnya bekal amal kita. Wallahu’alam bish shawab.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY