60 Prajurit TNI Bersiaga Evakuasi Helikopter MI 17

0

Pelita.online – Sebanyak 60 prajurit TNI AD disiagakan untuk evakuasi helikopter MI-17 yang terjatuh di pegunungan Papua.

Puing dari helikopter milik TNI yang hilang kontak pada Juni 2019 lalu itu berhasil ditemukan di kawasan Pegunungan Kowr, Papua.

Waka Pendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan para prajurit yang disiagakan itu telah berada di Oksibil, juga tiga helikopter milik TNI AD.
Dax yang mengaku berada di Oksibil mengatakan, belum dapat dipastikan kapan evakuasi dilaksanakan mengingat lokasinya yang berada di tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat.

“Hari ini, Selasa (11/2) tim masih meninjau dari udara untuk melihat lokasi untuk men-droping personel yang akan melakukan evakuasi,” kata Dax, Selasa (11/2) seperti dikutip Antara.

Setelah lebih dari setengah tahun pencarian, puing helikopter MI-17 dengan nomor registrasi 5138 itu diketahui berada pada posisi 04 derajat 38 menit 20,9 detik Lintang Selatan dan 140 derajat 17 menit 41,2 detik Bujur Timur. Lokasi itu berada pada ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.

Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Binsar Sianipar mengatakan evakuasi helikopter MI-17 terkendala cuaca yang sering kali berubah.

Ia katakan, selain cuaca yang sangat memengaruhi upaya tim mendekati lokasi yang berada di titik ketinggian miring tersebut.

Bahkan, kata dia, helikopter pencari hanya sempat sekali melihat dari udara dan kembali ke Oksibil karena cuaca tidak bersahabat. Oleh karena itu, ia mengatakan kemungkinan besar personel dikerahkan ke titik puing dengan berjalan kaki.


Helikopter buatan Rusia itu hilang dan diduga jatuh di kawasan pegunungan Papua pada akhir Juni lalu. Helikopter yang hilang kontak itu mengangkut 12 orang, terdiri atas 7 kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi.

Helikopter yang hilang kontak pada 28 Juni 2019 pukul 11.25 WIT itu sedang dalam misi pengiriman logistik ke pos udara pengamanan perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Binsar mengatakan saat ini sedang dilakukan pemetaan guna mencari lokasi terdekat yang dapat dijadikan tempat pengantaran personel evakuasi helikopter MI-17. Mengingat kondisi cuaca hari ini, Binsar mengatakan operasi evakuasi mungkin baru dilaksanakan Rabu (12/2).

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY