BKPM Minta Pelaku UMKM Dilibatkan Dalam Investasi BUMN

0

Pelita.online – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku telah berdiskusi dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar investasi bisa disebar secara merata. Dalam diskusi itu, Bahlil meminta dan menganjurkan kepada Erick agar dalam investasi yang dilakukan oleh BUMN nantinya bisa ikut mengikutsertakan pengusaha dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah.

“Saya minta sama Bang Erick, (saya bilang),’Bang, kalau ada pembangunan gedung apa, di kabupaten mana, jangan lagi itu semen, pasir, cucu BUMN yang melakukan pengadaan’,” kata Bahlil di Jakarta, Senin (18/11).

Bahlil mengatakan pemberdayaan UMKM dalam investasi yang dilakukan BUMN diharapkan bisa memajukan pengusaha dan UMKM dalam negeri. Ia yakin kalau keinginan tersebut bisa terwujud, penciptaan lapangan kerja di daerah bisa dipacu.

“Berdayakan mereka, supaya ada pemerataan. Supaya investasi itu mendatangkan berkah untuk mereka,” ungkapnya. Bahlil mengatakan permintaan ia sampaikan kepada Erick karena pihaknya menilai UMKM dan pengusaha dalam negeri memiliki potensi besar untuk berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

“UMKM itu jumlahnya 60 juta, mereka mampu memberi kontribusi 100 juta lebih tenaga kerja,” katanya.

Selain itu, Bahlil juga merasa UMKM lebih berperan penting dibandingkan perusahaan-perusahaan besar dalam sisi ‘penyelamatan’ perekonomian Indonesia yang saat ini ikut terimbas pelemahan ekonomi global.”UMKM pernah diuji tahun 1998. Ketika krisis moneter, banyak perusahaan besar dan konglomerat itu melarikan diri, mempailitkan diri. Jadi waktu itu yang jadi benteng pertahanan kita UMKM,” imbuhnya.

Pemerataan investasi antara pengusaha daerah, dalam negeri, dan juga asing, menurut Bahlil, adalah kunci untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebabnya, investasi yang merata dapat menyerap tenaga kerja secara optimal sehingga dapat pendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Investasi yang banyak menyerap tenaga kerja, itu yang jadi sasaran kita. Di tengah ekonomi global yang tidak jelas, harusnya perkuat ekonomi domestik dan harus dorong ekonomi domestik,” tuturnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY