Pelita.online – Lee Hsien Yang yang merupakan politikus Partai Kemajuan Singapura (PSP) sekaligus adik Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dilaporkan tidak akan maju sebagai calon anggota legislatif dalam pemilihan umum tahun ini.
“Saya memutuskan tidak mencalonkan diri karena meyakini penduduk Singapura tidak membutuhkan Lee yang lain,” demikian tulis Yang melalui akun Facebook, seperti dilansir asiaone, Kamis (2/7).
Yang menyatakan dunia politik Singapura tidak boleh terpaku kepada sosok atau keluarga tertentu.
“Saya tertarik dengan politik. Saya terlibat dalam proses politik dengan menyampaikan aspirasi dan mendukung kandidat dan partai yang saya yakini dengan cara menyumbangkan gagasan, waktu dan sumber daya untuk suatu hal yang saya yakini. Saya tidak mencaro kekuasaan, gengsi atau imbalan uang dari berpolitik. Saya berharap menjadi agen perubahan,” tulis Yang.
Yang memilih berkarir di PSP dan tidak bergabung dalam Partai Aksi Rakyat (PAP) yang menaungi sang kakak. Menurut dia, PAP sudah kehilangan arah dan Singapura membutuhkan orang-orang yang berasal dari segala kalangan untuk bermimpi, memberi gagasan dan menjalankan ide untuk memperbarui Singapura.
Yang juga meyakini penduduk Singapura membutuhkan pemimpin yang mau mendengar aspirasi dan kebutuhan rakyat.
“Jangan takut memilih. Selamatkan masa depan negara yang kita cintai ini. Politik bukan cuma untuk politikus, tetapi untuk seluruh rakyat,” ujar Yang.
Hubungan Yang dan Loong saat ini dilaporkan memang tidak akur. Selain perbedaan prinsip politik, keduanya juga terlibat sengketa soal hak waris rumah peninggalan mendiang ayah mereka yang juga mantan perdana menteri Singapura, Lee Kuan Yew.
Sumber : cnnindonesia.com
